Wabup Pacitan Prihatin Pelayanan RSUD dr Darsono

Wabup Pacitan Prihatin Pelayanan RSUD dr Darsono Wabup Yudi Sumbogo.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo turut prihatin atas munculnya beragam keluhan soal pelayanan di RSUD dr Darsono. Wabup menilai itu persoalan klasik yang hingga detik ini tak kunjung ada penyelesaian.

"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya sangat prihatin atas keluhan masyarakat soal pelayanan di RSUD. Sudah sekian lama namun tak kunjung selesai. Selalu saja banyak keluhan yang masuk ke telinga kami," tutur Yudi menyikapi masih banyaknya kritik masyarakat soal pelayanan di RSUD dr Darsono, Selasa (11/12).

Baca Juga: RSUD dr. Darsono Pacitan Dapat Jatah Rp 5 Miliar Lebih untuk Tangani Covid-19

Wabup mengakui selama ini masih banyak masyarakat yang wadul ke pemkab. Utamanya mengenai pengambilan nomor antrean yang diduga sangat berbelit. Bahkan sempat juga menguat isu adanya praktik percaloan nomor antrean pasien tersebut.

"Kami sudah sering kali menegur manajemen rumah sakit, namun sekali lagi tidak ada rubahnya. Hampir saban waktu banyak masyarakat yang mengeluh soal pelayanan," beber orang nomor dua di Pemkab Pacitan ini.

Dia meminta, agar kepercayaan publik terhadap layanan di RSUD pulih kembali, tentu harus ada terobosan bagi semua pihak. Termasuk personel medis, tenaga administrasi, agar bisa menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat, dan bukan sebaliknya.

Baca Juga: Ini Klarifikasi RSUD dr Darsono Pacitan Soal Pasien DBD yang Meninggal Dunia

"Sebab mereka digaji oleh negara untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, bukan berlagak layaknya seorang raja. Ini yang harus dibenahi secara total agar kepercayaan publik bisa pulih kembali," harapnya.

Sementara itu, Wawan salah seorang warga, juga mengkritisi keberadaan RSUD. Ia mengatakan selama ini manajemen RSUD seakan berlomba-lomba membangun infrastruktur yang berorientasi proyek, namun tidak diimbangi dengan perubahan pelayanan yang lebih baik. "Jangan sampai ini menjadi polemik berkepanjangan yang bisa berujung aksi massa," tuturnya di tempat terpisah. (yun/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO