KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, pemerintah kota Blitar kembali menggelar kenduri 1000 tumpeng dalam rangka memperingati Haul Bung Karno ke 47, Selasa (20/06). Tumpeng beraneka rupa terlihat berjejer sepanjang 1 km mulai dari istana Gebang di jalan Sukran Agung sampai makam Bung Karno di jalan Ir Soekarno Kota Blitar.
Dalam sambutannya, wakil wali kota Blitar Santoso mengatakan, sudah tiga tahun terakhir peringatan Haul Bung Karno ke 47 bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Untuk itu acara digelar pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Meski begitu, warga Kota Blitar tetap bersemangat untuk mengikuti kenduri seribu tumpeng tersebut. Terlihat sejak pukul 15.00 WIB tampak ribuan masyarakat Kota Blitar mulai berdatangan dengan membawa tumpeng. Ada yang mewakili kantornya, sekolahnya, lingkungannya, bahkan ada yang pribadi. Dari tiga kecamatan di Kota Blitar, yakni Kepanjen Kidul, Sanan Wetan, dan Sukorejo.
Baca Juga: Pesan Wali Kota Blitar Jelang Laga Perdana Arema FC di Stadion Soepriadi
"Sudah tiga tahun bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga dikemas sekaligus dengan buka bersama seluruh warga Kota Blitar," ungkap Santoso, Selasa (20/06).
Lanjut Santoso, selain kenduri, seribu tumpeng dalam rangka Haul Bung Karno ke 47 juga merupakan cermin ajaran Bung Karno. Di mana tidak ada sekat antara masyarakat dan pejabat. Semua berbaur menjadi satu.
"Inilah salah satu ajaran Bung Karno, di mana tak ada sekat antara masyarakat dengan pejabat. Semua berbaur menjadi satu bersama-sama memperingati Haul Bung Karno sebagai wujud kecintaan warga Kota Blitar kepada beliau," terangnya.
Baca Juga: Jadi Markas Arema FC, Stadion Soepriadi Dinyatakan Layak Gelar Pertandingan Liga 1
Santoso juga menegaskan, tema yang diambil dalam peringatan Haul Bung Karno ke 47 tahun ini adalah mewujudkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dengan semangat Kebhinekaan. Dengan tema tersebut ia berharap dapat meredam berbagau isu yang mengancam Kebhinekaan di Indonesia.
"Dengan semangat kebersamaan seperti yang tercermin di Kota Blitar ini saya yakin bisa menepis ancaman pemecah Kebhinekaan, " tegasnya.
Sementara Nugroho (44) warga jalan Kalimantan Kota Blitar mengaku rutin membawa tumpeng saat gelaran kenduri 1000 tumpeng dalam rangka Haul Bung Karno. Ia mengaku tidak ada paksaan dan perintah membawa tumpeng. "Ini adalah wujud kecintaan kita kepada Bung Karno, dan senang sekali bisa kumpul-kumpul disini, " terangnya.
Baca Juga: Diizinkan Bermarkas di Stadion Supriyadi, Tim Arema FC Boyongan ke Kota Blitar
Pantauan wartawan, sebelum kenduri seribu tumpeng dimulai, dipimpin ketua MUI Kota Blitar Subakir, ribuan warga Kota Blitar nampak khusuk membaca Yasin dan Tahlil yang ditujukan untuk Bung Karno. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News