Penjual Ketupat Mulai Berjejer di Pasar-pasar Tradisional Pamekasan

Penjual Ketupat Mulai Berjejer di Pasar-pasar Tradisional Pamekasan foto: ERRI S/ BANGSAONLINE

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Menyambut lebaran ketupat, atau biasa dirayakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri 1438 H, pedagang ketupat mulai memenuhi beberapa pasar tradisional di Kabupaten Pamekasan, Jum'at (30/06).

Sekadar informasi, ketupat merupakan bungkus lontong yang terbuat dari janur kelapa. Di Madura, lontong ketupat biasanya disajikan bareng opor ayam. Selain opor ayam, ketupat juga bisa disajikan dengan masakan apa saja seperti sate, bakso, maupun kuah lodeh. Namun untuk telasan (Hari Raya), ketupat memang biasanya dihidangkan dengan opor ayam.

Baca Juga: Polres Pamekasan Warning SPBU untuk Tidak Curang Jelang Mudik Lebaran

Susmiati, salah satu penjual ketupat di pasar tradisional Kangenan mengatakan bahwa harga ketupat untuk satu renteng (isi sepuluh) adalah 5 ribu rupiah. "Kalau yang lebih kecil 4 ribu. Harga itu sudah biasa mas, mulai hari raya tahun lalu juga sama harganya," ujarnya Susmiati yang mengaku tiap tahun selalu menjual ketupat saat menghadapi hari raya.

Selain menjual ketupat, Susmiati juga menjual bahan dasarnya alias janurnya, seharga 15 ribu rupiah per bandel.

Adapun Hamimah, seorang pembeli ketupat dari Desa Laden mengatakan bahwa lebaran ketupat merupakan tradisi khas di Madura, "Kalau telasan topak (lebaran ketupat) seperti memang sudah tradisi keluarga untuk menghidangkan makanan ketupat dengan Adun (masakan khas Madura sejenis opor ayam)," ujarnya sambil memilih ketupat yang dibelinya.

Baca Juga: Sholat Idul Fitri di Masjid Muttaqien Laden Pamekasan Berlangsung Tertib

Menurut pantauan wartawan Bangsaonline.com di beberapa pasar tradisional, meskipun pedagang ketupat tersebut berjejer, namun dagangan mereka rata-rata memang laku. Pembeli datang silih berganti. (err)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO