Tingkatkan Minat Pemuda terhadap Pertanian, PG Gelar Jambore Petani Muda

Tingkatkan Minat Pemuda terhadap Pertanian, PG Gelar Jambore Petani Muda Dirut PT. Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto foto bersama para petani muda. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT. (PG), anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Jambore Petani Muda (JPM) sebagai bentuk dukungan terhadap upaya regenerasi petani, selama 2 hari, Senin (24-25/7/2017), di gedung Wisma Kebomas .

Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan yang berorientasi pada pertanian masa depan. Jambore Petani Muda merupakan kelanjutan dari jambore nasional Pelatihan Anak Tani Remaja (PATRA) yang telah digelar PG sejak tahun 2014.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

"Setiap tahun kami selalu mengusung tema regenerasi petani. Karena isu ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia dan hal ini perlu menjadi perhatian serius oleh seluruh pihak terkait," ujarnya.

Berdasarkan data dan sensus pertanian tahun 2013, data rumah tangga petani turun 20 persen dari 79,5 juta (sensus 2003) menjadi 63,6 juta (turun 15,6 juta rumah tangga). Hal ini kemudian diperparah lagi dengan kondisi bahwa 61 persen petani Indonesia berusia lebih dari 45 tahun.

Beberapa faktor yang menyebabkan sektor pertanian tak menarik bagi generasi muda karena tingkat pendapatan yang rendah. Menurut kajian Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pendapatan rumah tangga petani hanya Rp 14 juta per tahun.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Rendahnya pendapatan ini di antaranya disebabkan oleh panjangnya rantai tata niaga pertanian. Belum lagi, faktor rendahnya tingkat pendidikan dan faktor usia yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian.

Nugroho berpendapat, bahwa hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana membuat keluarga petani menjadi lebih sajahtera. Hal ini meliputi peningkatan akses dan kepemilikan lahan, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta kepastian pendapatan dan kebijakan harga yang baik.

"Diperlukan upaya untuk memperbanyak pendidikan vokasi pertanian pada perguruan tinggi untuk mendorong lebih banyak lagi tenaga kerja berpendidikan di sektor ini. Juga upaya menanamkan pengetahuan tentang pertanian kepada seluruh generasi muda. Salah satunya, melalui kegiatan seperti Jambore Petani Muda ini. Oleh karena itu, sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang pertanian, kami memiliki kewajiban moral untuk turut mendukung regenerasi petani dan menarik minat generasi muda untuk mau menjadi petani sukses," terangnya.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Selain sebagai upaya regenerasi, ajang Jambore Petani Muda merupakan wadah untuk sharing knowledge di antara sesama petani muda. Jambore ini dihadiri 100 perserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur sebanyak 30 orang, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 2 orang, Jawa Barat dan Banten 10 orang, Sumatera 5 orang, serta alumni program Petro Muda Masuk Desa (PMMD) yang merupakan karyawan muda PG.

Jambore Petani Muda kali ini mengusung tema "Pengembangan Komunitas Pertanian dan Inovasi Pemasaran Produk Pertanian" dengan harapan bisa menyampaikan pesan terhadap seluruh petani muda di Indonesia bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat prospektif.

Untuk mendukungnya, PG menghadirkan sejumlah narasumber sukses dan inspiratif di bidang pertanian untuk menghapus kesan negatif terhadap profesi petani. Narasumber ini baik secara perorangan maupun kelompok aktif membuat gerakan yang mengangkat profesi petani menjadi lebih terhormat dan menyejahterahkan. Mereka aktif membentuk komunitas petani, melakukan inovasi produk dan pemasaran, serta mengadakan pendidikan dan pelatihan.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Mereka di antaranya adalah, Helianti Hilman, Pendiri dan CEO PT. Kampung Kearifan Indonesia dengan produk Javara Indonesia, yang saat ini membina 50 ribu petani dan 2 ribu pengolah produk pertanian.

Selanjutnya, ada Imam Soejono. Ia mendirikan PATRA di Bondowoso Jawa Timur pada tahun 2014 dan saat ini komunitasnya telah tersebar di 28 kabupaten dari 14 provinsi.

Nugroho berharap, kehadiran Helianti Hilman, Imam Soejono, dan narasumber lain bisa memberikan inspirasi bagi para petani muda, karena petani muda adalah gambaran masa depan pertanian Indonesia. 

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

"Semoga Jambore Petani Muda bisa menghasilkan petani muda yang unggul dan membuat generasi muda lainnya mau melirik sektor pertanian. Karena pada dasarnya sektor pertanian jika dikelola dengan baik dan benar bisa menjadi sektor yang sangat prospektif," pungkas Nugroho. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO