Pacitan Aman dari Aksi Pembakaran Hutan

Pacitan Aman dari Aksi Pembakaran Hutan Ilustrasi

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Aksi pembakaran hutan secara besar-besaran yang diduga dilakukan para pemilik modal di kawasan hutan Pulau Kalimantan, dipastikan tidak akan terjadi di Kabupaten Pacitan. Pernyataan tersebut sebagaimana diungkapkan Wardoyo kepala UPT Pengelolaan Hutan Wilayah I, Dinas Kehutanan Pemprov Jatim, Senin (7/8).

Wardoyo menegaskan intensitas penebangan hutan di Pacitan terbilang cukup tinggi dari sisi kepentingan ekonomi. Untuk satu jenis tanaman kayu, seperti sengon misalnya, dalam sebulan bisa mencapai kurang lebih 2.100 meter kubik kayu yang ditebang.

Baca Juga: Lupa Padamkan Api Dapur, Rumah Nenek Renta di Pacitan Ludes Terbakar

Meski begitu, kepentingan ekosistem hutan tidak bakal terganggu. Sebab, dari sekitar 76 ribuan hektare luasan hutan hak di Pacitan, para petani tidak pernah melakukan tebang land clearing, melainkan sistem tebang pilih.

"Selain itu, budaya menanam dari masyarakat petani juga terbilang sangat tinggi. Sehingga masih ada keseimbangan antara tanaman yang ditebang dengan penanaman kembali," jelas mantan Kabid Kehutanan Dishutbun Pemkab Pacitan ini.

Menurut Pusat Pengendalian Pembangunan Regional Jawa, sebagaimana hasil peta satelit, ada tiga kabupaten di Jatim yang potensi pengembangan hutan hak-nya sangat signifikan. Selain Banyuwangi dan Lumajang, Kabupaten Pacitan masuk dalam peta satelit itu. Meski dari 12 kecamatan yang ada, satu kecamatan, yaitu Punung, yang potensi pengembangan hutan haknya relatif kecil.

Baca Juga: Gudang Mebel di Ngadirojo Pacitan Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

"Persoalan tersebut dikarenakan adanya peralihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian tanaman kering," tutur Wardoyo pada pewarta.

Persoalan tersebut tentu tidak akan membawa dampak signifikan. Sebab 11 kecamatan lainnya, potensi pengembangan hutan masih sangat tinggi. Seperti di Kecamatan Kebonagung, beberapa desa di antaranya sudah merintis penganggaran APBDes sebesar Rp 50-70 juta untuk pengadaan tanaman multi purpose three species (MPTS) atau tanaman serba guna. Tanaman ini akan dibagikan kepada masyarakat petani hutan untuk ditanam.

"Pemkab sendiri juga merencanakan menanam tanaman buah-buahan di sepanjang pinggiran jalan-jalan protokol. Selain menjadi peneduh, juga sebagai paru-paru kota," tandas Wardoyo. (yun/rd)

Baca Juga: Warung di Tegalombo Pacitan Ludes Terbakar, Satu Warga Alami Luka Bakar Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO