KEDIRI (bangsaonline) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri bekerja sama dengan BNN Kota Kediri dan polisi menggelar pemeriksaan kesehatan para sopir maupun kelayakan kendaraannya, Selasa (22//7) kemarin. Tujuannya, menjaga keselamatan penumpang yang hendak mudik,
Pantauan dilapangan,petugas dari kepolisian dan Dishub lagsung menghentikanbus yang masuk ke terminal Baru Tamanan. Mulai dari klakson, rem, ban, hingga trayek perjalanan,semuanya tidak luput dari pemeriksaan.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Sementara itu petugas kepolisian yang ada di lokasi, juga langsung memeriksa sejumlah perlengkapan surat kendaraan. Mulai dari pemeriksaan SIM, STNK hinggaplat nomer kendaraan.
“Semua itu dalam rangka untuk menjaga keamanan penumpang,” ujar kepala Dishub Kota Kediri, Feri Jatmiko.
Ditambahkan, kendaraan yang trayeknya sudah habis akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Sementara bagi sopir yang tidak mempunyai kelengkapan surat kendaraan langsung sekita itu ditilang ditempat.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Kalau ada surat kendaraan yang tidak lengkap, langsung ditindak oleh petugas kepolisian,” ujarnya.
Selain itu BNN Kota Kediri melakukan pemriksaan kesehatan para sopir angkutan. Bahkan BNN Juga melakukan tes urine untuk memastikansopir mengonsumsi narkoba atautidak. Hasil dari chek up kesehatan para sopir, diketahui banyak yangmenderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Menurut Dr Wahiddari RS Bhayangkara Kediri, bahwa,tekanan selama mengemudi, bagi para sopir saat berada di jalan bisa membawa membawa pengaruh terhadap kondisi kesehatan. Dari cek tensi yang dilakukan.petugas medis menemukan beberapa sopir yang tekanan darahnya cukup tinggi. Bahkan ditemukan salah satu sopir bus, yang tekanan darahnya mencapai 200.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Sementara sopir lainya, tekanan darahnya dikategorikan lumayan cukup tinggi 150.Dengan kondisi kesehatan seperti itu, dikhawatirkan pengemudi bus bisa terkena stroke secara mendadak. Jika terkena strok dalam keadaan mengemudi, tentunya bisa membahayakan nyawa keselamatan penumpang.
Atas temuanya itu, tenaga medis memberinya obat penurun tekanan darah tinggi serta vitamin bagi para sopir bus.
“Darah tinggi itu komplek, tekanan dijalan bisa memicu tensi. Apalagi kalau siang, tensi pasti naik,” ujar dr Wahid.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News