SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Nahas dialami Agus Ariyanto. Niatnya hendak melerai perkelahian di kawasan Perumahan Grand Royal, Taman, justru berbuah petaka. Lelaki tuna wicara itu menjadi korban pengeroyokan. Leher dan punggungnya juga sobek karena sabetan senjata tajam (sajam).
Kapolsek Taman Kompol Sudjut menyatakan, dua dari enam pelaku pengeroyokan sudah diamankan. Mereka adalah Amin Ardania alias Nyak dan Diangga Dimas Priadna. Di sisi lain, empat yang masih buron berinisial AP, CO, DN, dan RN. “Terjadi salah paham antara para pelaku dengan korban,” katanya kemarin (10/8).
Baca Juga: Polsek Sukodono Tangkap Pria yang Aniaya Mantan Pacar hingga Babak Belur
Dia menjelaskan, pengeroyokan itu bermula saat Amin mendapat aduan dari adiknya. Pemuda 20 tahun itu muntab begitu mendengar adiknya dipukul seseorang di sebuah warung. Amin kemudian mengajak teman-temannya untuk balas dendam. Gerombolan remaja itu membekali diri dengan sajam jenis pedang dan celurit.
Di lokasi tujuan, Amin dan teman-temannya berselisih dengan pengunjung warung. Mereka sempat adu mulut. Agus yang kebetulan ada di lokasi berusaha melerai. Namun, pria 40 tahun tersebut malah menjadi sasaran pengeroyokan.
Sudjut menerangkan, korban tidak hanya babak belur dipukuli oleh para tersangka, namun juga menderita luka akibat sajam di bagian punggung dan leher. Usai menganiaya korban, para pelaku langsung kabur. Agus ditolong oleh warga sekitar. “Untung lukanya tidak terlalu dalam. Jadi, bisa cepat sembuh,” ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Lempari Pengendara di Jalan Raya Bundaran Pakai Batu
Agus kemudian melaporkan pengalaman pahit yang dialaminya ke polisi. Untuk meminta keterangan korban, polisi harus mendatangkan perantara. “Bahasa menjadi kendala tersendiri dalam pemeriksaan. Guru SLB yang kami datangkan sangat membantu,” ujar perwira polisi dengan satu melati di pundak itu.
Upaya memburu para pelaku pengeroyokan itu, lanjutnya, membuahkan hasil Selasa (8/8). Amin dan Dimas dapat dibekuk di rumah masing-masing. Belakangan diketahui bahwa mereka masih memiliki hubungan saudara jauh. “Emosi dapat kabar adik dipukul,” ucap Amin saat diperiksa.
Dimas mengungkapkan, pengeroyokan itu dilakukan spontan. Dia dan teman-temannya ingin membantu Amin. Dimas mengaku tidak pulang usai menganiaya korban. Dia dan teman-temannya berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya berpencar. “Enggak tahu yang lain di mana,” tuturnya. (cat/rev)
Baca Juga: Berawal dari Cekcok, Pria di Sidoarjo Nekat Bunuh Pacar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News