Jakarta(bangsaonline)Munculnya video Warga Negara Indoneseia (WNI) di Youtube yang berisi ajakan untuk bergabung dalam Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menjadi perhatian serius dari pihak kepolisian.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan bahwa orang-orang yang menyerukan untuk bergabung dengan ISIS merupakan bagian dari kelompok teroris yang selama ini ada di Indonesia. Kepolisian mencium selama ini, kelompok teror yang tergabung dalam Kelompok Mujahid Indonesia Timur pimpinan Santoso senantiasa melakukan ajakan tersebut.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
"Ada upaya mengajak masyarakat Indonesia dari kelompok ISIS ini untuk bergabung dan berjuang dengan ISIS yang ada di sana," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2014).
Dikatakan dia, orang yang mengaku bernama Abu Muhammad al-Indonesia tersebut merupakan buronan kepolisian. Ia terlibat dalam aksi teror selama ini. "Yang jelas dia adalah kelompok terorisme dan selama ini menjadi DPO kita," ujarnya.
Menurut Sutarman, Kepolisian terus mengikuti seluruh pergerakan teroris. Mereka terus mencari dukungan melalui berbagai cara. Pihaknya terus melakukan berbagai upaya penegakan hukum kepada orang-orang yang terlibat dalam gerakan terorisme.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
"Polri akan terus melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, terkait dengan upaya-upaya tindakan apa pun yang melanggar hukum di Indonesia nanti," ungkapnya.
Dalam video Youtube yang diunggah Jihadology pada 22 Juli 2014 tersebut berisi ajakan jihad. Seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesia meminta supaya warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
Sutarman mengatakan bahwa orang yang ada dalam video berjudul Join the Ranks tersebut berinisial B. "Memang itu buronan kita. Dia bagian dari kelompok terorisme," ungkap Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, usai melaksanakan acara Halal Bi Halal, Senin (4/8/2014).
Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang
Dikatakan mantan Kapolda Metro Jaya ini, orang yang berada dalam video berdurasi delapan menit tersebut sudah menjadi buronan kepolisian satu tahun yang lalu atas kasus terorisme di Indonesia.
Pelaku merupakan bagian dari sel teroris yang selama ini berada di Indonesia. Tetapi Sutarman tidak menjelaskan secara pasti teror apa yang pernah dilakukan orang yang berada dalam video Youtube tersebut.
"Dia termasuk dalam kelompok teroris. Sejak dulu setelah terjadi Bom Bali, kita ikuti terus pergerakan mereka," ucapnya.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Dalam video Youtube yang diunggah Jihadology pada 22 Juli 2014 tersebut bersi ajakan jihad. Seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesia meminta supaya warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
Sebuah Broadcast BlackBerry Messenger (BBM) berisikan kabar bahwa salah satu Mujahid Suriah asal Indonesia telah gugur syahid, diterima redaksi Shoutussalam.com pada Senin malam (25/11/2013).
Cuma kepolisian apakah sudah mencermati penyeru yang mengaku bernama Abu Muhammad al-Indonesia tersebut. Karena dalam jaringan mereka nama Abu Muhammad al Indunisiy sudah terbunuh dalam aksi kekerasan di Suriah pada pada Nopember tahun 2013. Ia dalam aksi kekerasan di di Ghouta Timur Suriah. Artinya, perlu dicermati, apakah penyeru yang mengaku bernama Abu Muhammad itu orang yang sama atau penerusnya. Atau video itu rekaman lama yang baru diuanggah sekarang.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News