Jakarta(bangsaonline)Kantor Transisi presiden dan wakil presiden terpilih Joko
Widodo-Jusuf Kalla diresmikan Jokowi saat JK sedang tak di Indonesia. Bagaimana
koordinasi keduanya terkait keberadaan kantor tersebut dan timnya?
"Sekarang Pak JK di mana?," kata Jokowi saat ditanya wartawan tentang
komunikasinya dengan JK soal kantor Transisi usai rapat, Selasa (5/8/2014).
"Lagi di Amerika Pak," ucap wartawan.
"Nah itu. Nanti setelah pulang baru kita laporkan," ujar Jokowi yang
kembali mengenakan kemeja putih khas blusukannya.
Jokowi mengaku saat ini ia ingin bergerak cepat memetakan masalah dan membuat
sejumlah prioritas untuk pemerintahan ke depan.
Ia mengakui bila kehadiran kantor dan timnya tergolong baru. Namun ia
menekankan kantor itu dihadirkan untuk membahas konsep pembangunan dan bukan
soal merumuskan kabinet pemerintahannya.
"Ini tradisi baru. Biasanya kalau baru menjabat, yang dibahas power
sharingnya berapa. Tapi kita membahasnya kebijakan apa, yang prioritaskan
apa," ucapnya.
Ia menilai pembentukan tim ini hal yang biasa. Terlebih karena KPU sudah
menetapkan ia dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih
periode 2014-2019.
"Yang namanya misalnya kita mau membentuk kabinet waktu kampanye nggak
apa-apa. Apalagi sudah pilpresnya. Sudah KPU putuskan. Kita kerja cepat,"
tuturnya.
Ia menampik anggapan kubu Prabowo-Hatta yang mengatakan kantor itu membuat
Jokowi-JK tak menghormati proses politik yang saat ini bergulir di MK
Ia pun menampik kabar perselisihannya dengan JK terkait kantor tersebut.
"Berdebat apanya? Pak JK di Amerika kok," ujar Gubernur DKI ini.
Senada dengan Jokowi, Kepala staff Kantor Transisi Rini Suwandi juga menampik
adanya perselisihan antara Jokowi-JK tentang kantor itu. Ia mengatakan setiap
hasil rapat akan segera dilaporkan pada JK namun masih menunggu JK pulang ke
Indonesia.
"Kita tidak mau mengganggu beliau di Amerika. Kita di sini bekerja dan
nanti akan kita laporkan kok hasilnya. Di sini juga ada ruangannya pak JK. Kita
harap begitu pulang bisa langsung bekerja," ujar Rini.
Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK memastikan pembentukan dan
pemilihan personel Kantor Transisi telah dikomunikasikan oleh Jokowi ke JK.
Wapres Terpilih itu disebut tak keberatan dengan pembentukan Kantor Transisi.
"Pak Jokowi dan Pak JK berkomunikasi terus dan Pak Jokowi melakukan
langkah ini sudah komunikasi dengan Pak JK," ujar Deputi Kantor Transisi
Anies Baswedan di Jalan Situbondo, Menteng, Selasa (5/8/2014).
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Partai Nasdem memaklumi tidak dilibatkan Joko Widodo dalam
penentuan staf Kantor Transisi. Karena bagi mereka, itu merupakan hak calon
presiden terpilih tersebut. Lagi pula, tidak perlu segala sesuatunya partai
koalisi ikut mendiskusikan.
Demikian disampaikan Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella Senin malam (4/8).
Karena itu, Nasdem menyambut baik penunjukan Rini Mariani Soemarno sebagai
Kepala Staf Kantor Transisi. Menurutnya, mantan Memperindag itu mempunyai
kapastitas untuk menduduki posisi tersebut.
Selain Rini M Soemarmo, Jokowi juga menunjuk Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto,
Anies Baswedan dan Akbar Faizal sebagai deputi. Meski politikus Nasdem Akbar
Faizal masuk dalam kantor transisi, Rio memastikan itu bukan perwakilan partai.
Yang jelas, Rio menambahkan, Kantor Transisi ini hanya sekadar bagaimana ketika
masuk di pemerintahan baru nanti, Jokowi dan kabinet paham yang mendatang
seperti apa dan bisa berkesinambungan dengan pemerintahan SBY saat ini.
Anies menjelaskan, Jokowi juga telah memberitahukan pembentukan Kantor Transisi
kepada seluruh parpol koalisi. Rumah Transisi hanya bertugas untuk membangun
program kerja pemerintahan Jokowi JK.
"Tetapi keputusannya tetap kepada Pak Jokowi dan Pak JK," ucapnya.
Sementara Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa pembentukan tim transisi pemerintahan merupakan ide calon Presiden RI terpilih, Joko Widodo (Jokowi). Dengan tim tersebut, transisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono diharapkan bisa berjalan efektif.
Dia yakin SBY akan proaktif menjalin komunikasi dengan pemerintahan baru. "Tim transisi itu idenya Pak Jokowi. Ini bentuk upaya untuk komunikasikan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono dengan kebijakan yang bakal diambil Pak Jokowi. Saya yakin Pak SBY pasti proaktif diskusikan transisi pemerintahan," kata Karding.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Menurut Karding, Jokowi tentu membutuhkan saran dari pengalaman pemerintahan saat ini. Apalagi, lanjut Karding, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 akan segera ditetapkan pemerintahan SBY-Boediono. "APBN 2015 ini sedianya perlu didiskusikan agar strateginya implementatif dan jitu sehingga daya serap semakin baik," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini.
Jokowi telah meresmikan rumah transisi, yang terletak di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin. Tim transisi terdiri dari satu kepala staf dan empat deputi. Kepala staf tim transisi ini diisi oleh Rini M Soemarno. Sementara empat deputi ialah Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, dan Akbar Faizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News