SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai melakukan konsolidasi pasca penetapan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas sebagai pasangan calon Cagub dan Cawagub Jawa Timur pada Pilgub 2018.
Dalam rapat perdana tim pemenangan itu, seluruh elit dari kedua partai tampak hadir. Di antaranya Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar, Sekretaris DPW PKB, Baddrut Tamam, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Jatim, Thoriqul Haq. Sedangkan dari pihak PDIP ada Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Sri Untari Bisowarno, beserta fungsionaris DPD PDIP Jatim lainnya.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi mengungkapkan pertemuan itu dilakukan untuk menyatukan langkah dan visi pemenangan. Pasalnya kedua partai punya kelebihan yang bisa saling melengkapi, karena itu harus disinergiskan.
Terkait. Ketua Tim Pemenangan, PDIP mengikhlaskan posisi itu kepada PKB. Hal itu sesuai fatsoen politik, mengingat PKB adalah partai terbesar.
"Meskipun PKB dan PDIP hanya beda satu kursi, tapi harus diakui PKB adalah partai terbesar di parlemen. Sesuai fatsoen politik, kita beri penghargaan kepada PKB. Karena itu ketua tim pemenangan kita serahkan pada PKB, terserah PKB siapa yang akan ditunjuk," tegas Kusnadi, Sabtu (4/11).
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menambahkan, meskipun posisi tim pemenangan menjadi jatah PKB, tapi Kusnadi memastikan posisi itu tidak akan dijabat oleh Abdul Halim Iskandar. Sebab, pihaknya sudah menyepakati agar Ketua Tim Pemenangan tidak dijabat oleh ketua partai. Alasannya, dengan posisi sebagai ketua partai membuat tidak leluasa ketua tim pemenangan.
Hal itu juga berlaku untuk ketua tim pemenangan di tingkat Kabupaten dan Kota. Jabatan itu tidak boleh dijabat oleh ketua partai setempat. Pihaknya menyerahkan posisi itu kepada kader partai di luar ketua partai. Ada juga opsi akan memberikan posisi ketua tim pemenangan kepada tokoh lokal setempat yang mempunyai pengaruh di wilayah tersebut.
"Kita sudah sepakat, jabatan ketua tim pemenangan tidak akan dijabat oleh ketua partai. Baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Istilah Pak Halim agar kita tidak masuk dalam kurungan," imbuh Kusnadi.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Sementara itu, Abdul Halim Iskandar membeberkan, dalam rapat perdana itu, kedua pihak saling menyamakan persepsi dan konsep pemenangan. Tentunya juga sekaligus menyusun tim pemenangan yang nantinya akan diserahkan secara resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.
Ketua DPRD Jatim itu mengatakan, sejatinya koalisi antara PDIP dan PKB di Jawa Timur ini mengulang sejarah koalisi antara kedua partai pada awal era reformasi di tahun 1999. Saat itu, antara Gus Dur dan Megawati bersatu mengawal proses demokrasi pasca reformasi.
"Ini koalisi bersejarah setelah era Megawati dan Gus Dur di tahun 1999. Prinsipnya diantara PDIP dan PKB ada persamaan yang sangat prinsip. Kalau di PDIP itu pahamnya Marhaen, sedangkan di PKB itu Mustadh'afin," pungkas Pak Halim. (mdr)
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News