Terkait Kios Herbal Diduga Bodong, DLH Lakukan Cek Lapangan

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pacitan bergerak cepat melakukan pemetaan terhadap kios/gerai herbal ‎yang diduga bodong.

Senin (13/11) sore kemarin, OPD di bawah kendali Edy Junan Achmadi tersebut sudah turun lapangan, salah satunya ke gerai yang ada di Jl. HOS Cokroaminoto. Namun, dalam kesempatan itu DLH belum bisa bertemu dengan manajemen atau pemilik gerai lantaran saat itu tengah tutup.

"Sebelum Dzuhur kami cek lokasi. Namun misalnya, tutup tidak ada aktivitas apapun," ujar Ari Priyambodo, Kabid Tata Lingkungan DLH Pacitan, Selasa (14/11).

Pada kesempatan yang sama, Yoni Kristanto, Kasie Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH menegaskan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait kios herbal tersebut. Terlebih, usaha itu dikabarkan belum memiliki izin apapun.

"Kios kesehatan tersebut tidak nampak seperti ada aktivitas komersial penjualan produk herbal. Sekilas kok seperti sanggar senam atau tempat bermain anak-anak. Saat kami cek, kondisi tertutup dan hanya terdapat dua pasang sandal wanita di emperan," timpalnya.

Dia menegaskan, sebagaimana amanah UU 32/2009 tentang ‎Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta PP 27/12, setiap pelaku usaha wajib hukumnya melengkapi dokumen lingkungan. Entah itu SPPL, UKL/UPL maupun Amdal.

Yoni mengakui dampak lingkungan yang ditimbulkan kios herbal memang tak separah seperti penggunaan bahan kimiawi. Apalagi sejauh ini definisi herbal masih sangat ambigu atau multitafsir. "Justru dampak terhadap manusianya yang perlu diperhatikan. Itu ranahnya OPD sebelah tentunya," kata Yoni.

Sementara itu hingga berita ini ditulis, Dinas Kesehatan (Dinkes) belum bergerak melakukan cek lapangan. Akan tetapi, Kepala Dinkes Pacitan dr. Eko Budiono berjanji pihaknya akan segera menerjunkan tim ke lapangan.