GRESIK,BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menutup gelaran "Festival Sungai II" yang berlangsung di bantaran Sungai Bengawan Solo, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kamis (16/11/2017).
Sebelumnya, kegiatan itu dibuka oleh Wakil Bupati Moh. Qosim dengan melibatkan 1000 orang. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak bencana banjir bagi masyarakat sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Terdampak Kekeringan, Kades Ganggang dan Anggota DPRD Gresik Minta BPBD Droping Air Bersih
Salah satu agenda dalam Festival Sungai II ini adalah Sekolah Sungai, yakni edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan bantaran sungai sampai ke muara untuk budidaya mangrove.
"Hasilnya sudah mulai tampak, karena banyak masyarakat yang berkunjung sehingga memberi nilai kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu menjaga lingkungan tetap lestari, menjaga abrasi laut dan perkembangan ikan semakin baik, sehingga tangkapan nelayan sekitar semakin banyak," paparnya.
"Melalui Festival ini, kami ingin membangun jejaring sekolah sungai antar komunitas masyarakat yang hidup di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo. Mereka berasal dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu, Bungah, Manyar, dan Dukun," ujar Wabup.
Baca Juga: Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Abu Hasan mengungkapkan jika upaya kesungguhan Pemkab Gresik mengurangi rusiko bencana di sekitar Bengawan Solo telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat.
Bentuk apresiasi itu salah satunya berupa bantuan 5 perahu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Kegiatan dan bantuan lima perahu adalah penghargaan untuk Kabupaten Gresik yang ikut peduli pada kegiatan bersih bersih sungai yang dilaksanakan beberapa saat lalu. Perahu ini akan dimanfaatkan untuk budidaya mangrove. Selain itu dapat juga dimanfaatkan untuk pariwisata sungai," katanya.
Adapaun berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan Festival Sungai II tahun ini, yaitu pariwisata pesisir, parade musik pesisir, lomba dayung antar komunitas sungai, mewarnai oleh anak TK dan launching perahu wisata. (hud/dur)
Baca Juga: Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News