MaALANG(BangOnline)Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Malang Imam Sibaweh
mengatakan tengah menurunkan tim untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya
milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kepada umat Islam. Pemahaman
tersebut disampaikan dalam khotbah Jumat maupun pengajian rutin di masjid.
Tim bersebut beranggotakan ulama yang memiliki kapasitas memadai.
"Waspadai dai yang membawa pengaruh paham Islam radikal," katanya di
Malang, Ahad, 10 Agustus 2014. Jika ada khatib yang memberikan khotbah Jumat
yang menyimpang-dalam arti merujuk pada gerakan Islam radikal atau pro-ISIS,
harus diturunkan dari mimbar. Alasannya, agar masyarakat tak semakin bingung
dan terpengaruh paham mereka.
Sementara Wali Kota Malang Mochammad Anton mengerahkan guru agama untuk
menangkal pendukung ISIS. Sekitar 500 guru agama bakal dibekali pemahaman
mengenai gerakan Islam radikal dan potensi acaman terhadap keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
"Pelajar berpotensi dipengaruhi untuk mendukung ISIS," kata Anton.
Pembekalan dilaksanakan bakal dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Malang pada 20
Agustus 2014. Pembekalan diberikan kepada guru agama mulai sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas.
Sejumlah kiai, polisi dan tentara akan memberikan pemahaman mengenai gerakan
Islam radikal di Indonesia. Serta wawasan kebangsaan, persatuan, dan kesatuan.
Selanjutnya, para guru agama wajib memberikan pemahaman kepada para pelajar,
sehingga tak mudah dipengaruhi paham Islam radikal.
Usaha menangkal gerakan dukungan terhadap ISIS, katanya, lebih efektif
dilakukan kepada pelajar. Agar mereka memiliki pemahaman yang sama mengenai
agama dan ideologi negara. "Kami tak ingin kecolongan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News