PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Untuk meningkatkan produksi garam lokal yang ada di kabupaten Probolinggo, Bupati Probolinggo, Hj. Tantriana Sari SE membuat sebuah kebijakan dan gebrakan program kerja yang telah digeber di tahun 2017 ini.
Ada 4 kebijakan dan program gebrakan yang telah direalisasikan untuk mendongkrak produktivitas garam di kalangan petani di Kabupaten Probolinggo. Empat agenda program kerja itu meliputi pembinaan dan penerapan teknologi untuk menambah produktivitas garam agar lebih baik dan banyak, pembenahan sarana dan prasarana di sekitar area tambak petani, pemberian bantuan terpal.
Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo
"Di mana, dengan menggunakan terpal tadi yang telah kami terapkan di desa Pajurangan dan Desa Kebon Agung telah berdampak secara signifikan terhadap kualitas dan kuantitas garam para petani," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedi Isfandi saat dikonfirmasi Bangsaonline.com, Rabu (22/11).
Sementara program kebijakan dari Bupati Tantri yang keempat adalah memperbaiki banyaknya saluran air laut yang masuk ke area tambak petani garam. Program ini sudah dilakukan oleh Dinas Perikanan sejak 2013 lalu.
"Garam yang ada saat ini cenderung bersih dan bagus. Kalau dulu, garam mereka hanya laku terjual mulai 50 sen/kg-nya. Kini, rata-rata sudah laku terjual 450 rb/kg hingga 600 rb. Akibat ini, karena kualitas garam kita mulai baik," tegasnya.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD
Dedi menjelaskan mulai tahun 2012 lalu, memang sudah digagas sebuah program yang bernama PUGAR atau Pemberdayaan Garam Rakyat. Program itu didukung penuh oleh Bupati Tantri untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Peningkatan pelayanan menjadi fokus program Bupati pasca dilantik 5 tahun silam. Karenanya, program tadi juga dilanjutkan dengan sebuah terobosan cara produksi garam baru yang bernama Garam Prisma. Di mana, garam tadi merupakan garam berkualitas tinggi dengan penggunaan terpal di bawah dan di atas lahan garam. Penerapan garam Prisma maksudnya ketika musim hujan, petani garam masih bisa penen garam. Program garam prisma ini sudah diterapkan mulai dari Paiton hingga Pajarakan," terangnya.
"Bahkan, dengan banyaknya dorongan dan dukungan penuh dari Pemkab Probolinggo, produksi garam petani sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan, yakni 3.300 ton. Namun, hasil garam petani saat ini sudah mencapai 10 ribu ton lebih. Ini sudah cukup membanggakan," imbuhnya.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Sidak 4 Titik Gedung Serba Guna dan Pusat Oleh-Oleh
Perlu diketahui, di Kabupaten Probolinggo ada sekitar 54 kelompok tani garam dengan luas lahan garam mencapai 365 hektare yang tersebar di daerah pesisir Kabupaten Probolinggo.
"Saat ini para petani garam sudah mulai sejahtera. Di samping harga yang sudah tinggi, lahan yang mereka garap pun sudah terbilang bagus dan produktif karena telah menggunakan teknologi tepat guna dan mudah dipakai karena juga sudah banyak yang pakai terpal," tukasnya. (ndi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News