BPBD Mojokerto Nyatakan 5 Sungai Dalam Kondisi Rawan

BPBD Mojokerto Nyatakan 5 Sungai Dalam Kondisi Rawan Tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir yang melanda Mojokerto membuat sejumlah kawasan terendam. Banjir membuat petani merugi dan terancam gagal panen karena sawahnya rawan terendam. Foto: YUDI EKO PURNOMO/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kondisi lima sungai di wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto masih dalam kondisi kritis. Tingginya sedimentasi atau pendangkalan serta penyempitan tanggul menjadikan kelima sungai-sungai tersebut biang bencana terutama bagi penduduk yang bemukim di pinggiran daerah aliran sungai (DAS).

Mengantisipasi siklon tropis (badai, red) )yang melanda Jawa Timur juga sejumlah kawasan Indonesia lainnya, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengeluarkan peringatan dini terhadap warga.

"Memasuki musim penghujan sejumlah kawasan terancam bencana banjir, longsor hingga angin puting beliung. Warga agar selalu waspada dan berhati-hati," imbau Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Moch. Zaini, Rabu (29/11).

Menurut mantan Kadishub itu, kondisi Sungai Sadar, Sungai Brangkal, anak Sungai Sadar di Desa Balongmojo, serta Sungai Lamong di Desa Banyulegi, Dawarblandong dan sungai Marmoyo masih kritis.

"Curah hujan dengan intensitas tinggi yang menguyur kawasan Mojokerto belakangan ini membuat lima sungai di Mojokerto kritis. Selain tanggulnya rawan ambrol, juga rawan meluber dan membanjiri rumah warga," ungkapnya.

Saat ini, lanjutnya, BPBD sedang menginventarisir titik rawan bencana melalui mitigasi atau mengantisipasi dampak yang ditimbulkan, seperti di kawasan pegunungan Gondang-Pacet-Trawas yang sering terjadi tanah longsor. "Semua titik rawan bencana diinventarisir, baik yang rawan longsor, rawan banjir maupun angin kencang dan puting beliung" tambahnya.

Sementara peringatan BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Mojokerto, data BMKG juga menyatakan curah hujan telah mencapai ukuran 300-500 mm per hari, kondisi ini diperparah dengan kondisi sungai mengalami pendangkalan dan sedimentasi. (yep/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO