BLITAR, BANGSAONLINE.com - Persaingan dua kandidat di Pilkada Jatim dipastikan akan berlangsung ketat. Setelah sebelumnya Saifullah Yusuf (Gus Ipul) resmi diusung PDI Perjuangan, Partai Demokrat akhirnya sudah final mengusung Mensos Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jatim.
Kedua kandidat terkuat itu nampaknya membuat Ketua DPD PD Jatim sekaligus Gubernur Jatim Soekarwo seolah mengalami kegalauan. Kegalauan itu pun diungkapkan Pakde Karwo saat menghadiri puncak kirab pemuda nusantara 2017 di Blitar, Kamis (7/12).
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Sudah jelas partai saya mengusung bu Khofifah, tapi secara pribadi saya sudah delapan tahun sama-sama dengan Gus Ipul," ungkap Pakde Karwo kepada wartawan, Kamis (7/12).
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo juga mengatakan tidak akan menjadi juru kampanye (Jurkam) untuk siapa pun. Yang terpenting baginya adalah mendukung dan mensukseskan terselenggaranya Pilgub Jatim 2018 nanti. "Posisi saya tidak mendukung yang A ataupun B. Jadi posisi saya hanya mendukung agar Jatim memiliki pemimpin yang sip," kata Pakde Karwo.
Saat ditanya terkait teguran partai atas sikapnya yang blak-blakan dan terkesan "membagi" dukungan, dengan tegas Pakde Karwo menyatakan jika dirinya memiliki hak dan bertangungjawab atas keputusanya. "Yang punya hak menjawab dan bertanggungjawab saya sendiri," tegasnya.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
Sementara terkait kerawanan Pilkada. ia mengatakan tidak ada daerah yang memerlukan perhatian khusus karena rawan konflik. Karena beberapa kali gelaran Pilkada tidak pernah terjadi konflik berarti. "Sekarang gak musim provokasi, masyarakat Jatim sudah berpendidikan gak mempan diprovokasi," pungkasnya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News