SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setelah melaksanakan tahap pendaftaran, para kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan. Salah satu di antaranya tes narkoba. Tes itu dilakukan untuk memastikan calon pemimpin di Jawa Timur bebas dari penyalahgunaan narkoba maupun zat adiktif.
Sayangnya, tes narkoba itu dilaksanakan tanpa rangkaian tes rambut dan tes darah yang memiliki akurasi tinggi untuk mendeteksi seseorang mengkonsumsi narkoba atau tidak. Praktis para kandidat calon hanya akan menjalani tes urine untuk mendeteksi narkoba yang akurasinya lebih minim.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
"Awalnya kita memang ingin melaksanakan tes darah dan tes rambut, tapi ternyata alatnya belum ada di Jatim, cuma ada di BNN Pusat. Selain itu, hasilnya lebih lama untuk diketahui," terang Komisioner KPU Jatim, M. Arbayanto, Kamis (11/1).
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akrab disapa Arba ini yakin, meski tanpa tahapan tes rambut dan tes darah, akurasi tes narkoba nanti dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, hal itu dilakukan langsung oleh petugas dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur.
Bahkan lanjut Arba, BNN menyiapkan laboratorium narkoba untuk tes narkoba nanti. Laboratorium itu tentunya dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dan canggih. "Tes narkoba dilaksanakan dengan menggunakan lab mobile milik BNN. Hal itu sesuai dengan kebutuhan serta amanat UU," tegas Arba.
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Alumni pasca sarjana Universitas Indonesia (UI) ini meyakini, tim medis, psikiater maupun penguji dalam tes kesehatan bisa mendeteksi pengguna narkoba dari gerak-gerik maupun gesture tubuh. Hal itu berdasarkan ilmu dan pengalaman yang mereka miliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News