PACITAN, BANGSAONLINE.com - Labilnya tanah di Tegalombo Pacitan mengakibatkan seringnya terjadi longsoran di lokasi tersebut saat diguyur hujan dalam waktu lama. Hal tersebut sebagaimana terjadi Sabtu (13/1) malam kemarin.
Jalur utama penghubung Pacitan-Ponorogo atau tepatnya pada Km 228 tersebut sempat lumpuh total hampir selama lima jam lebih. Arus kendaraan dari dan ke Pacitan sementara waktu dialihkan melalui jembatan belly (jalur lama), meski dengan tonase terbatas. Khususnya roda enam atau bus, saat longsor terjadi dilarang melintas. Mereka terpaksa harus melakukan langsir penumpang.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Ingatkan 22 Daerah di Jatim Rawan Longsor dan Banjir
"Longsor terjadi sekira pukul 23.30 WIB. Sejam kemudian, kami kerahkan satu alat berat ke lokasi kejadian guna evakuasi material longsor yang menutup hampir seluruh badan jalan," ujar Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) UPT PJJ Dinas PU dan Bina Marga Pemprov Jatim wilayah Pacitan Budi Hari Santoso, Minggu (14/1).
Budi mengungkapkan jika evakuasi berlangsung lama. Pasalnya volume longsoran sangat banyak. Selain itu pembuangan material tanah dan batu juga sulit lantaran hampir di kanan-kiri bahu jalan merupakan permukiman warga.
"Baru sekira pukul 04.00 WIB jalur kembali terbuka dan bisa dilalui semua jenis kendaraan. Saat ini kita masih terus melakukan pembersihan dengan satu backhoe dan dua dum truk untuk mobilisasi material longsoran," jelasnya.
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
Perlu diketahui, tanah yang berlokasi di Dusun Dondong, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo itu berkarakter butiran lepas atau litosol dengan solum dangkal di kawasan jalur baru berbentuk lingkar parabola (elips). (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News