KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Usai diidentifikasi, jenazah Achmat Wahyu Sobirin akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mondo, Kecamatan Mono, Kabupaten Kediri, Kamis (25/1). Prosesi pemakaman penjaga persewaan playstation (PS) “Juventus Jimbun” di Dusun Jimbun, Desa Pule, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri ini diiringi isak tangis kesedihan keluarga.
Hendra, pemilik persewaan PS Juventus Jimbun yang juga saudara korban mengaku tidak menyangka anak buahnya meninggal secara tragis. Jenazah korban ditemukan di ladang tebu dalam keadaan telanjang dan tubuhnya gosong. “Kami sungguh sedih melihat jenazahnya. Kami tidak menyangka kematiannya sungguh tragis,” kata Hendra di rumah duka di Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Kamis (25/1).
Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?
Hendra menceritakan, Wahyu memiliki kepribadian yang baik dan tidak banyak bicara. "Anaknya pendiam, tidak banyak omong. Orangnya baik kok tidak punya musuh," ungkap Hendra.
Hendra bercerita, terakhir berkomunikasi dengan korban, pada Selasa (23/1) pukul 23.00 WIB. Komunikasi itu melalui pesan whatsapp (wa). "Saya bertanya kepada korban siapa saja penyewa PS. Saya minta supaya identitasnya difoto dan dikirimkan ke saya," jelas Hendra.
Setiap pagi hari, korban selalu datang ke rumah Hendra, juragannya di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri untuk sarapan. Tetapi Rabu (24/1) pagi kemarin korban tidak datang.
Baca Juga: Gegerkan Warga Balowerti Kediri, Kakak Bunuh Adik Usai Pesta Miras
Semula Hendra tidak menaruh curiga apapun. Lalu, siang harinya Hendra pergi ke Kota Kediri. Sepulangnya Hendra mampir di tempat persewaan PS miliknya di Perempatan Jalan Jimbun. Ternyata korban tidak ada, tetapi pintu kiosnya dalam keadaan sedikit terbuka.
"Saya langsung membuka kios. Saya pikir waktu itu Wahyu sedang keluar untuk beli makan. Sebab, sepeda motornya tidak ada, tetapi helmnya ada di dalam kos," beber Hendra.
Sampai sore hari, Wahyu tidak kembali. Hendra sempat menghubungi nomor HP-nya, tetapi tidak tersambung. Lalu Hendra menelpon Bibah, kakak perempuan Wahyu yang tinggal di Desa Petok, Kecamatan Mojo. Ternyata sang kakak juga tidak tahu
Baca Juga: Pulihkan Kesehatan Mental Warga di Manisrenggo, Pemkot Kediri Gelar Trauma Healing
"Kami baru mengetahui setelah melihat informasi di media sosial. Katanya ada penemuan mayat di Desa Kandat. Ciri -cirinya mirip Wahyu. Dan yang paling membuat kami yakin adalah kacamatanya. Akhirnya kami memastikan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri," jelas Hendra.
Dijelaskan Hendra, HP milik korban yang hilang merk Xiaomi. HP tersebut baru saja ia belikan untuk karyawan sekaligus kerabatnya itu. Sementara satu unit sepeda motor yang raib jenis Yamaha Jupiter Z warna merah maroon.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Arif Fatih Wicaksono memastikan kematian korban akibat pembunuhan. Mengingat berdasarkan hasil otopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri pangkreas korban alami kerusakan. Selain itu, terdapat beberapa bekas luka akibat benda tumpul dan pembakaran. "Kami telah memeriksa tiga orang saksi. Dari keseluruhan belum ada yang mengarah ke pelaku," kata AKP Hanif Fatih Wicaksono.
Baca Juga: Respons Pj Wali Kota Kediri soal Tewasnya 2 Anak di Kelurahan Manisrenggo
Kasat Reskrim membenarkan, barang-barang korban raib. Diantaranya, dompet, dua buah HP dan satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah motiv pembunuhan ini karena materi.
Untuk diketahui, sesosok mayat anak laki-laki ditemukan di lahan tebu milik Hj. Masamah di Dusun Kandat RT 02/ RW 01, Desa Kandat, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Rabu (24/1) pukul 14.30 WIB. Mayat bocah ini diduga korban pembunuhan karena pakaian yang dikenakan seperti bekas terbakar. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News