TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan Masyarakat yang mengatasnamakan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Tuban menggelar aksi menolak disahkannya Undang-Undang tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di depan Gedung DPRD setempat, Selasa (30/1).
Dalam orasinya, mereka menilai perilaku LGBT menyimpang dan menyalahi norma agama, sosial budaya, dan melanggar Pancasila khususnya pasal pertama tentang ketuhanan.
Baca Juga: Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
"Kami menolak adanya LGBT di Negara ini karena bertentangan dengan Pancasila. Untuk itu pemerintah harus tegas dalam menyikapi upaya kelompok LGBT yang ingin melegalkan diri," ujar Sugeng, Ketua GMBI Distrik Tuban.
Namun, aksi yang sejatinya berlangsung damai tersebut sedikit diwarnai emosi dari para demonstran karena tidak ada satu pun anggota dewan di kantor tersebut. Padahal, surat pemberitahuan sudah dilayangkan sejak (25/1) lalu.
Mereka pun mengancam akan melakukan aksi yang sama, bahkan dengan jumlah massa yang lebih besar untuk meminta pertanggungjawaban atas kunjungan yang dilakukan anggota dewan.
Baca Juga: Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
"Kami sangat kecewa dengan perlakuan anggota dewan yang memilih mengadakan kunjungan ke luar kota, padahal surat yang kamj kirim sudah beberapa hari lalu," ujar Korwil GMBI Jatim Badrul Amali.
Sementara itu Staf Sekretariatan DPRD Darmoko mengatakan, jika agenda kunjungan tersebut telah dilakukan sebelumnya. Namun pihaknya berjanji akan menyampaikan aspirasi para pendemo kepada para anggota dewan jika sudah kembali.
"Kami berjanji akan menyampajkan semua yang menjadi tuntutan masa," janji Darmoko. (gun/rev)
Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
