PULAU PINANG(BangsaOnline)Warga Malaysia yang sebagian terkenal muslim dan religius ternyata tatanan sosialnya amburadul. Belum lama ini sekelompok warga Malaysia membentuk panitia penyelenggara festival olah raga telanjang bulat di Pulau Pinang. Meski panitia itu kemudian meminta maaf sebelum melaksanakan pesta olah raga itu, tapi peristiwa ini menunjukkan bahwa tatanan sosial di Malaysia makin amburadul.
Baca Juga: Dapat Kabar Anaknya yang Kerja di Malaysia Kritis, Ayah Warga Mojoagung Datangi Disnaker Jombang
Ide penyelenggaran pesta olah raga telanjang ini menimbulkan kemarahan massal di Malaysia. Polisi pun segera menangkap delapan orang panitya.
Sebuah video baku temu, yang disebut sebagai “The Nude Sport Games 2014” , pertama kali muncul di media sosial pada awal Agustus dan kontan marak bak virus di Internet.
Video ini mengunggah gambar para peserta dalam keadaan telanjang bulat terlibat dalam pelbagai aktivitas seperti lomba ‘meluksi tubuh’, dansa, adu estafet, serta berbagai kontes lainnya yang bakal digelar di pantai Pulau Pinang (yang suka diinggriskan jadi Penang Island).
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Dalam video tersebut, seorang wanita telanjang naik punggung seorang lelaki yang berpose seperti kuda. Sementara pada gambar yang lain, seorang wanita telanjang merangkak melewati tiga pria telanjang sembari leyeh-leyeh di pasir.
Padahal siapun tahu, 60 persen dari 30 juta populasi Malaysia adalah orang Melayu pemeluk Islam.
Salah satu ketua penyelenggara Albert Yam, yang kini meringkuk di tahanan kepolisian, secara terbuka meminta maaf atas promosi “pesta olah raga telanjang” itu dalam surat terbuka yang ditujukan kepada pemerintah negara bagian Pinang, tulis The New Straits Times, koran Malaysia, Senin (18/8/2014).
Baca Juga: Dua PMI asal Banyuwangi Alami Gangguan Jiwa Setelah Dipulangkan dari Malaysia
“Kami tak akan melakukannya lagi, terimalah permohonan maaf kami sedalam-dalamnya atas perbuatan kami yang tak patut itu, dan yang mempermalukan negara,” tulis Yam.
Yam, yang kini berusia 40 tahun, adalah warga Malaysia yang bermukim di negeri tetangganya, Singapura.
Lima warga Malaysia lainnya, pun kini mendekam di tahanan kepolisian, sementara dua lainnya sudah dilepas setelah pernyataannya dicabut dari proses verbal, kata polisi.
Baca Juga: Torehkan Prestasi Internasional, Santri MBI Amanatul Ummah Hebohkan 12th World Robotic For Peace
“Kami masih mengejar tujuh orang lainnya, termasuk yang berasal dari Myanmar dan Filipina, “ ujar kepala kepolisian distrik Pinang Lai Fah Hin kepada AFP.
Polisi kini menyelidiki para calon peserta lomba gila ini karena dianggap
menganggu ketertiban umum, dan mereka terancam hukuman penjara maksimal lima
tahun
Lomba buka-bukaan aurat ini dicerca umat Islam dan non-Muslim yang kolot, serta
memicu pro-kontra di media online mengenai kegiatan bertelanjang-ria ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News