Polisi Ringkus Pelaku Percobaan Pembunuhan Gunakan Pestisida di Blitar

Polisi Ringkus Pelaku Percobaan Pembunuhan Gunakan Pestisida di Blitar Polisi menunjukkan barang bukti yang digunakan pelaku untuk meracuni korban.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pelaku percobaan pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Sukoreno, Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari akhirnya tertangkap. Pelaku adalah Sariono (23), warga Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari, ditangkap di daerah Ngajum Malang.

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy HP mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku, dia sakit hati dengan salah satu penghuni rumah bernama Yuliati (38). Karena Yuliati sering menyebarkan aib pelaku yang sudah tiga kali keluar masuk Lapas. Pelaku kemudian nekat memasukkan pestisida ke dalam tandon air rumah korban yang dihuni Yuliati bersama kedua orang tuanya, Sunarto (59) dan Sumiati (57).

Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi

"Tujuannya agar korban mengalami keracunan," ungkap Rifaldhy kepada wartawan, Jumat (23/3).

Sariono diketahui melakukan aksi menuangkan pestisida ke tandon air seorang diri dengan cara memanjat kayu di dekat tandon air yang diletakkan di ketinggian sekitar 2,5 meter. Dari tangan pelaku petugas Satreskrim Polres Blitar berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sebuah handphone serta sebuah botol bekas obat pestisida yang isinya sudah di tumpahkan ke dalam tandon air.

Sebelumnya, aksi pelaku terungkap saat Sumiati hendak mengambil air dari tandon untuk wudhu. Namun saat membuka kran, bukan aliran air bening seperti pada umumnya. Namun yang keluar justru air berwarna putih pekat seperti susu disertai bau menyengat akibat terkontaminasi pestisida.

Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis

Sebelum melakukan aksinya, pelaku juga sempat mengirimkan SMS ancaman pembunuhan kepada korban Yuliati.

"Korban langsung melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat dan langsung diteruskan ke kepolisian. Setelah dilakukan penyelidikan kami berhasil mengantongi nama pelaku dari nomor handphone yang digunakan pelaku untuk mengancam korban sehari sebelum pelaku menuangkan cairan pestisida," jelasnya.

Akibat perbuatannya, pelaku harus kembali merasakan dinginya dibui. Pelaku dijerat dengan pasal berlapis. Yakni pasal 202 tentang pemberian racun pada air, pasal 338 tentang percobaan pembunuhan, serta UU ITE terkait pengancaman melalui pesan singkat SMS. Dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (ina/ns)

Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO