Diterjang Badai Marcus, Nelayan di Tuban Diimbau Tak Melaut

Diterjang Badai Marcus, Nelayan di Tuban Diimbau Tak Melaut Tak diperbolehkan melaut, salah satu nelayan di Tuban memanfaatkan waktu dengan memperbaiki perahunya.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gelombang tinggi dan angin kencang kembali menerjang pesisir pantai utara Kabupaten Tuban dalam beberapa hari ini. Hal itu disebabkan dari Siklon Tropis Marcus yang terjadi di sekitar Samudra Hindia sehingga menyebabkan kenaikan gelombang laut.

Hal ini disampaikan Kepala Observasi dan Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Andrie Wijaya. Berdasarkan data, gelombang tinggi yang terjadi di Laut Jawa mencapai sekitar 2,5 meter. Terkait hal ini, Andrie Wijaya, meminta seluruh nelayan untuk berhenti aktivitas sementara waktu karena kondisi laut sangat berbahaya.

Baca Juga: Pergi Melaut, Nelayan di Tuban Hilang Terbawa Arus

"Badai diprediksi bakal berlangsung hingga akhir bulan ini. Hampir seluruh wilayah laut jawa terkena dampak slikon tropis marcus ini," ungkap Andri.

Sementara akibat tingginya gelombang ombak tersebut, pendepatan nelayan menurun drastis akibat tidak bisa melaut. Beberapa nelayan bahkan tetap ada yang nekat untuk berlayar, meski tidak berani jauh dari pesisir pantai, hanya menyusuri pinggiran laut dan mencari ikan kecil.

Saidun (57), salah satu nelayan asal Desa Karangsari, Kecamatan Tuban berharap cuaca buruk bisa segera berakhir. Pasalnya. "Kami hanya menunggu cuaca kembali bersahabat, mau berbuat apalagi percuma melaut hasilnya tak seberapa, makanya untuk mengisi waktu lengang saya gunakan memperbaiki jaring dan kapal," pungkasnya. (gun/ian)

Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO