Bantah Dukung Khofifah, Mantan Kader PDIP: Saya Hanya Tanya PKH

Bantah Dukung Khofifah, Mantan Kader PDIP: Saya Hanya Tanya PKH Maranatha mengembalikan KTA PDIP miliknya ke Whisnu.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Maranatha Izaak Martel, mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya mengaku merasa dikerjai. Ceritanya, Senin lalu ia menemui Calon Gubernur Jawa Timur nomor 1, Khofifah Indar Parawansa, d Pasar Wiyung Surabaya.

“Niat saya mau tanya Program Keluarga Harapan (PKH) milik saya yang tidak cair-cair. Tapi kenapa, yang keluar justru berita saya mendukung Khofifah-Emil Dardak,” kata Maranata di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Selasa (17/4).

Maranata datang ke Kantor PDIP untuk memberikan klarifikasi, pelurusan berita, kepada Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Karena, menyusul peristiwa itu, beredar foto dan berita bahwa kader PDIP membelot dengan mendukung Khofifah-Emil.

“Padahal itu KTA lama. Saya bukan lagi kader PDIP. Saat bertemu Bu Khofifah, saya sampaikan, dulu saya kader PDIP. Saya tunjukkan KTA lama saya. Eh, lalu dijepret, dan foto itu muncul di berita, seolah-olah saya mendukung,” kata dia.

Maranata membantah telah mendukung Khofifah-Emil dalam Pilkada Jawa Timur. Apalagi mengatasnamakan kader PDIP. “Tidak, tidak benar. Saya murni bertanya PKH. Saya spontan menyampaikan itu, barangkali ada solusi,” papar Maranata.

Nata, panggilan akrabnya, pernah jadi kader PDIP. Sekitar tahun 2003, ia aktif di parpol berlambang banteng itu. Namun, sejak 2004, Nata tidak aktif lagi di PDIP.

Nah, saat bertemu Whisnu Sakti Buana, Nata mengembalikan 2 KTA PDIP, yang diperolehnya di masa lalu. “Saya bukan kader PDIP lagi,” kata dia.

Sehari-hari ia tinggal di perkampungan Wiyung, Surabaya. Saat Khofifah Indar Parawansa menjadi Menteri Sosial, Presiden Jokowi menggulirkan program PKH untuk menanggulangi kemiskinan. Istri Maranata tercatat dapat program itu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO