MALANG, BANGSAONLINE.com - Plt. Wali Kota Malang Wahid Wahyudi, didampingi Sekkota Wasto dan tim TPID Kota Malang melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok di pasar tradisional, Depo pertamina Malang serta Bulog Subdivre VII Malang, Rabu (2/5),
Wahid Wahyudi usai melakukan pemantauan di pasar tradisional memastikan harga sembako dan ketersediaannya aman dan stabil menjelang bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Resmikan Pabrik Kapiten Nusantara, Khofifah: Referensi Penguatan Dakwah dan Jihad Bil-Maal
Meski ada kenaikan, kata Wahid, nilainya tidak signifikan. Sebab, antara satu pasar dengan pasar lainnya, memiliki nilai penjualan berbeda. "Adakalanya mahal adakalanya murah," tegasnya.
Ia mencontohkan, harga telur di pasar Oro Oro Dowo, pedagang menjualnya Rp 22.500, dari harga sebelumnya Rp 22.000. Sementara harga daging sapi kisaran Rp 110.000 sampai Rp 115.000, tidak mengalami kenaikan.
"Demikian halnya, harga bawang masih stabil, namun di pasar sini (Oro Oro Dowo), menurut pedagang ada kenaikan Rp 5.000 per kilogram-nya," terangnya.
Baca Juga: Go Global, 1.020 Botol PRO EM.1 Resmi Diekspor ke Cina
"Yang jelas harga bahan pokok, maupun ketersediaan beras di bulog dipastikan aman hingga usai lebaran nanti, bahkan beberapa bulan ke depan," sambungnya.
Sementara saat di Depo Pertamina, Plt. Wali Kota Malang meminta penjelasan dari pihak Pertamina akan ketersediaan stok bahan bakar minyak (bbm) menyambut bulan suci Ramadhan hingga pasca lebaran Idul Fitri nanti.
Pemkot berharap sepanjang bulan suci Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2018 berlangsung, ketersediaan dan harganya berjalan stabil serta aman.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Bagikan Sembako Bagi Warga Kampung Topeng Malang
Joddy Irawan, Sales Executive Area Depo Pertamina menandaskan, untuk kebutuhan bbm dipastikan aman dan lancar hingga pasca lebaran. "24 jam petugas disiagakan selama 7 hari, guna memberikan pelayanannya," tandasnya.
Sementara, Uki Atma Nagara, Sales Executive LPG Malang Raya hanya memastikan tentang pendistribusian LPG secara keseluruhan lancar tersalurkan. "Namun untuk adanya kelangkaan LPG Melon 3 kg di masyarakat, kami masih mencari akar permasalahannya. Pengendalian dan pengawasannya, tentunya tidak melekat di Pertamina, melainkan pada Pemda, Pertamina hanya supporting," pungkasnya. (iwa/thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News