SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) yang menyebut Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai paslon keminter alias sok pinter menuai reaksi. Kali ini berasal dari orang dekat Gus Dur, Haji Masnuh. Ia menyayangkan statement yang terlontar dari pejabat publik ini.
Kata Masnuh, seharusnya Risma memberi contoh yang baik, bukan malah menciptakan suasana resah di Pilgub Jatim. "Apa yang disampaikan Bu Risma itu tidak etis," katanya saat dihubungi, Rabu (13/6).
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
"Sebagai pejabat publik, seharusnya dia mengayomi semuanya. Kalaupun memihak, karena dia juga kader Parpol, tetap ada etika dan aturan mainnya. Jangan ngomong seenaknya begitu soal paslon, enggak etis, terlebih dia pejabat publik."
Lagi pula, tambah Masnuh, semua pihak sepakat untuk menciptakan suasana damai di Pilgub Jatim. "Tapi kalau dipicu dengan pernyataan Bu Risma seperti itu, kan malah memperkeruh suasana setelah ribu-ribut soal spanduk fitnah itu," ucapnya.
Namun Masnuh juga agak geli, mengapa Risma sampai menyebut Khofifah keminter. "Bu Khofifah memang pinter, jenius, bukan keminter. Sedikit sekali pemimpin sekelas Khofifah, apalagi beliau perempuan," tegasnya.
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Terlebih, tandasnya, ucapan Risma tak hanya melukai paslon, tapi juga warga Muslimat NU yang memberi sumbangsih besar saat Risma memenangi Pilwali Surabaya 2015.
"Itu namanya kacang lupa kulitnya, karena dulu dia minta bantuan ibu-ibu Muslimat NU. Padahal ke depannya dia masih membutuhkan ibu-ibu Muslimat NU. Ini akan berkepanjangan bagi Muslimat NU," katanya.
Kalau Risma merasa pinter, tambah Masnuh, seharusnya dia berani maju di Pilgub Jatim agar bisa diuji kompetensikan lewat debat publik terbuka, kendati pengusaha ternama tersebut meragukan Risma bisa mengimbangi Khofifah.
Baca Juga: Loyalis Pakde Karwo Deklarasi Dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jatim
"Tapi Bu Risma kan enggak mau maju dengan berbagai alasan. Setelah enggak mau, kok sekarang malah bikin kisruh," katanya.
Saat ditanya kalau Risma malah menciptakan keresahan, lantas siapa sebenarnya yang keminter, Masnuh menegaskan, "Lha sing ngomong sopo? Pitik lek ngendok yo petok-petok (Lha yang bilang keminter siapa, ayam kalau bertelur ya bersuara petok-petok)," ucapnya beranalogi.
Karena itu, Masnuh menyarankan agar Risma menetralisir pernyataannya. "Paling tidak menarik ucapannya soal keminter yang sudah melukai paslon serta warga Muslimat NU. Ini agar hubungan Bu Risma dengan Muslimat NU ke depan tetap baik," katanya. (*)
Baca Juga: Selamatan Relawan Khofifah, Jadi Ajang Promosi Wisata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News