JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejak 5 tahun yang lalu, Masudin (45), warga Dusun Ketanen, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang memelihara ikan Arapaima. Di kolam miliknya, kini terdapat 5 ekor ikan air tawar terbesar di dunia tersebut.
Pria yang berprofesi sebagai terapis tuna rungu ini mengaku mendapatkan ikan langka tersebut dari beberapa kolektor di Jawa Timur. Harganya mencapai puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Di dalam kolam seluas 5x5 meter persegi dan kedalaman 1,5 meter tersebut, ada 5 ekor ikan berukuran sebesar paha orang dewasa. Ya, inilah ikan Arapaima yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan karena muncul di Sungai Brantas wilayah Mojokerto dan Sidoarjo.
Masudin mengaku sudah memelihara ikan air tawar terbesar di dunia itu sejak tahun 2013 silam.
Setiap hari, ia memberi makan ikan-ikan raksasa itu dengan lele-lele yang diambil di timur rumahnya, dibantu pegawainya. Dengan lahap, ikan Arapaima penghuni kolam Masudin memangsa lele-lele tersebut.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Masudin mengatakan dalam sehari, ia menghabiskan 10 kg ikan lele untuk memberi makan ikan Arapaima miliknya. Masing-masing ikan Arapaima bisa menghabiskan 2-3 kg ikan lele.
"Awalnya 9 ekor, sekarang tinggal 5 ekor, yang lainnya sudah mati karena memakan plastik yang dibuang oleh pengunjung (keluarga pasien tuna rungu, red)," kata Masudin, Jumat (29/6/2018).
Masudin mengungkapkan, ada 2 jenis ikan Arapaima di kolam milik Masudin. Dari 5 ekor yang dipelihara, 3 di antaranya jenis Panda. Jenis Arapaima yang satu ini mempunyai warna sisik yang lebih cerah, yaitu kehijau-hijauan.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
Pada tahun yang sama, lanjut Masudin, ia juga membeli 4 ekor ikan Arapaima Gigas dari kolektor lainnya di Sidoarjo. Saat itu kebetulan rumah dan kolam si kolektor kenalannya itu akan disita oleh bank sehingga dia mendapatkan ikan tersebut dengan harga cukup murah.
"Empat ekor saya beli dengan harga Rp 6 juta karena saat itu pemiliknya sedang butuh uang," ujarnya.
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
Sementara 3 ekor Arapaima lainnya dibeli Masudin dari kolektor di Kediri. Lain dengan 6 ikan lainnya, jenis Arapaima yang dibeli di Kediri ini berjenis Panda yang warna siripnya lebih jelas, yaitu kehijau-hijauan.
"Dulu belinya masih kecil, panjangnya masih sekitar 70 cm. Harganya ada yang Rp 6 juta, Rp 23 juta, 30 juta per ekor," terangnya.
Total Masudin memelihara 9 ekor ikan Arapaima di kolam seluas 5x5 meter dan sedalam 1,5 meter di samping rumahnya. Sayang sejak tahun 2016, ikan koleksinya itu tinggal 5 ekor sebab 4 ekor lainnya mati akibat memakan plastik yang dibuang oleh keluarga pasiennya.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Perampok Minimarket di Jombang
"Sekarang ini kalau dijual lihat jenisnya. Jenis Arapaima Gigas yang warna hitam murah. Kalau jenis Panda menurut kolektor dengan panjang 2 meter bisa laku Rp 250 juta per ekor. Kalau panjangnya 70 cm sekarang bisa laku sekitar Rp 60 juta per ekor," tandasnya. (ony/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News