SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur bakal menggelar Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwilub) untuk memilih Ketua PW ISNU Jawa Timur pasca mundurnya Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Konferwilub ISNU Jatim itu akan digelar pada 21 Juli 2018. Awalnya Konferwilub ISNU akan digelar pada Ahad besok, 15 Juli 2018.
“Ya ditunda. Kan acaranya juga ada dialog kebangsaan dan pemilihan ketua. Dari PP (Pengurus Pusat ISNU-red) tak bisa,” kata Muhammad Dawud, Sekretaris ISNU Jatim kepada bangsaonline.com, Kamis malam (12/7/2018).
Baca Juga: Rapimnas ISNU Ajukan Tiga Cawapres Kader NU: Khofifah, Cak Imin, Ali Maskur
Seperti diberitakan, Azwar Anas yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua PW ISNU Jatim masa khidmat 2017-2022 di Banyuwangi, Ahad (5/11/2017) 6 bulan lalu mundur saat terjadi gejolak pemilihan gubernur Jawa Timur.
Menurut Dawud, banyak sekali nama calon ketua yang muncul, diantaranya Afif Hasbullah (KPPU Lamongan), Ivan Rovian (wakil Ketua ISNU Jatim), Ahmad Zainul Hamdi (dosen UINSA), Masdar Hilmy (Rektor UINSA), dan Maskuri Bakri (Rektor Unisma). “Itu nama-nama yang diinformasikan cabang-cabang kepada saya,” kata Dawud.
Namun belakangan bangsaonline.com justeru mendapat informasi bahwa banyak nama-nama lain calon ketua yang bermunculan. Di antaranya Firman Syah Ali (ASN Pemprov Jatim). Kepada bangsaonline.com Firman mengaku mendapat dorongan dari cabang-cabang ISNU untuk maju sebagai kandidat ketua. ”Saya didorong oleh cabang-cabang untuk maju,” kata keponakan Mahfud MD itu kepada bangsaonline.com.
Baca Juga: Ketua ISNU Jatim Sebut 4 Kriteria Pemimpin Ideal Ada pada Sosok Gubernur Khofifah
Bahkan juga muncul nama Prof Mas’ud Said, mantan Staf Khusus Mensos era Khofifah Indar Parawansa. Ketika dikonfirmasi bangsaonline.com Mas’ud Said tak menampik. “Ya, memang saya diminta maju oleh teman-teman,” kata Mas’ud Said kepada bangsaonline.com.
Informasi yang didapatkan bangsaonline.com justeru Mas’ud Said inilah calon paling kuat. Sumber bangsaonline.com menyebut tradisi pemilihan ketua ISNU selalu aklamasi setelah melalui lobi-lobi para elit atau pimpinan. Karena itu peluang Mas’ud Said paling besar untuk menjabat ketua PW ISNU Jatim menggantikan Azwar Anas.
Yang menarik nama Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jatim yang baru terpilih juga mencuat. Tapi Muhammad Dawud mengaku belum mendapat informasi munculnya nama Mas’ud Said, Firman dan Emil. ”Saya belum mendapat informasi dari cabang-cabang,” katanya. “Ya, ini bukan suara cabang tapi informasi. Sampai sekarang saya belum dapat informasi,” tambahnya.
Baca Juga: Jamin Kehalalan Produk Pelaku UMKM, ISNU Situbondo Gelar Pelatihan Pendamping Produk Halal
Namun ketua ISNU salah satu kabupaten menginformasikan kepada bangsaonline.com bahwa nama Emil memang beredar di cabang-cabang. “Nama Emil dimunculkan Jombang, Trenggalek dan beberapa kabupaten Mataraman,” tuturnya lewat telepon.
Namun beberapa pihak menyatakan terlalu dini Emil menjabat Ketua ISNU Jatim. Sebab ia baru terpiih sebagai wakil gubernur. "Ya, terlalu dini, terkesan gimana gitu," katanya.
Sementara Ketua ISNU Sampang Abdul Jalal mengaku tak mempersoalkan siapapun yang jadi ketua. "Saya tak melihat figur. Yang penting programnya jalan dan mau turun ke cabang," katanya
Baca Juga: ISNU Bojonegoro Bakal Perkuat Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi
Muhamad Dawud juga tidak mempersoalkan munculnya nama-nama baru asal bukan pengurus partai politik. Karena, kata Dawud, dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT- semacam ADART-red) tidak boleh jadi ketua. Begitu juga kader NU yang sudah jadi pengurus di Badan Otonom (Banom) NU.
Kalau bupati boleh? “Kalau bupati boleh karena bupati bukan jabatan politik tapi jabatan publik,” kata Dawud. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News