Ketua ISNU Jatim Sebut 4 Kriteria Pemimpin Ideal Ada pada Sosok Gubernur Khofifah

Ketua ISNU Jatim Sebut 4 Kriteria Pemimpin Ideal Ada pada Sosok Gubernur Khofifah Sarasehan Pergerakan Bersama Gubernur Jawa Timur dengan tema "Pembangunan dan Demokrasi dalam Harmoni Pergerakan" yang diselenggarakan PKC PMII Jawa Timur. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur Prof Mas'ud Said mengungkapkan, sosok seorang pemimpin yang tepat saat ini adalah sosok yang memiliki 4 kriteria ideologi. Yaitu mempunyai idealitas ideologis, idealitas sosial politik, idealitas akademik, dan idealitas integritas diri.

"Oleh karena itu, orang yang tepat untuk menjadi pemimpin itu orang yang memiliki idealitas ideologis, idealitas sosial politik, idealitas akademik, dan idealitas integritas diri, dan orang yang punya itu semua ada pada diri Gubernur Khofifah," ucap Prof Mas'ud di acara Sarasehan Pergerakan Bersama Gubernur Jawa Timur, Selasa (23/08/2022).

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Dalam kesempatan yang sama, mengajak pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk terus berinovasi dan improvisasi serta sinergi menghadapi berbagai tantangan dinamika global. Khususnya terhadap ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan yang berdampak pada inflasi yang cukup tinggi di beberapa negara.

Menurutnya, sudah menjadi keharusan bagi pemuda untuk ikut bersama-sama memiliki bekal dan kesiapan menghadapi tantangan global ini. Oleh karena itu ia berpesan kepada mereka agar jangan pesimis menghadapi tantangan ini, tapi membangun optimisme dan terus menggali potensi diri dengan melakukan banyak inovasi dan improvisasi serta sinergi.

"Mari kita lakukan pemetaan seberapa banyak kita punya potensi baik itu SDA maupun SDM untuk bisa memberikan penguatan di sektor pangan, sektor energi maupun sektor keuangan," kata Gubernur Khofifah.

Baca Juga: Dampak Negatif Kumpul Kebo pada Anak, Marak Dilakukan Remaja Non Muslim di Indonesia Bagian Timur

Hal tersebut disampaikan versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu, usai menghadiri Sarasehan Pergerakan Bersama Gubernur Jawa Timur dengan tema "Pembangunan dan Demokrasi dalam Harmoni Pergerakan" yang diselenggarakan PKC PMII Jawa Timur di Pendopo Banyuwangi.

Khofifah mengungkapkan, prediksi tentang krisis energi telah disampaikan oleh Gus Dur sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2000. Artinya, krisis energi ini telah lama diprediksi dan upaya konversi energi dari fosil ke energi baru terbarukan harus terus diupayakan.

"Inovasi menjadi penting, karena itu adanya (Badan Riset dan Inovasi Nasional) membuat inovasi-inovasi untuk mengkonversi energi dari fosil harus terus dilakukan. Dan kita memiliki kemampuan untuk itu," ujarnya.

Baca Juga: BRIN Sebut Teknologi Ruang Angkasa Bisa Tingkatkan Perekonomian dan Pertahanan Indonesia

Orang nomor satu di Jatim itu menjelaskan, inovasi penting dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menghadapi dinamika global. Karena ia menilai demokrasi dan pergerakan dunia saat ini sangat dinamis, bahkan di beberapa titik cukup interaktif.

"Oleh karena itu, eling lan waspodo (ingat dan waspada) itu bahasanya Pak Presiden. Itu juga yang sebenarnya saya ingin breakdown lebih detail agar terukur," ungkapnya.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa SDM dan SDA yang dimiliki harus kembali dipetakan serta diidentifikasi. Termasuk berbagai energi potensial seperti hydropower maupun sumber daya alam lainnya.

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Banyuwangi Bersama Ratusan Siswa Tanam Pohon Cemara Laut

"Bagaimana kita mengkonversi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan, Apakah berbasis air kita punya seperti hydropower, ini potensi yang luar biasa," jelasnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan, PMII dan para pemuda Jawa Timur bisa memulai inovasinya dengan mencari sektor yang sesuai dengan passion mereka. Lalu mengambil peran di dalamnya.

"Identifikasi saja, jadi mereka yang mungkin ada passion atau mungkin memang jadi basisnya di sektor pangan ya mereka akan menyiapkan diri di sektor itu," terangnya.

Baca Juga: Harlah ke-4, FJN Gelar Tahlil untuk Rizal Ramli hingga Sahabat Brury

Tak hanya itu, Khofifah juga mengajak para aktivis tersebut memiliki pemikiran terbuka dan tidak merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang "paling" di antara semuanya.

"Karena kalau sudah merasa dirinya paling, maka sesungguhnya kalian sedang berada di titik sebaliknya," tegasnya.

Turut hadir , Wakil , Sekda Kabupaten Banyuwangi, Forkopimda Kabupaten Banyuwangi, Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Kesra, Ketua Umum , Sekretaris Umum PKC , IKA PMII Banyuwangi, Pengurus Cabang PMII se-Jawa Timur. (mdr/ari)

Baca Juga: Percepat Target Indonesia Emas, Khofifah Ajak PMII Bangun Konsolidasi Internal dan Eksternal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO