KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Api obor Asian Games 2018 telah menyala dan mulai diarak keliling Indonesia. Setelah dari Yogyakarta dan Solo Jawa Tengah, Kota Blitar menjadi kota pertama di Jawa Timur yang jadi tempat torch relay Asian Games 2018.
Api Obor Asian Games 2018 itu sampai di Kota Blitar sekitar pukul 12.30 WIB dibawa Ling Ling Agustin, mantan atlet tenis meja yang pernah berlaga di Olimpiade Barcelona 1992.
Baca Juga: Turunkan APK Miliknya Sendiri, Cawalkot Blitar Ipin: Sadar Diri
Dari area city walk, Ling Ling Agustin membawa api obor Asian Games 2018 ke dalam Makam Bung Karno. Di sana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani menunggu tepat di depan pusara Bung Karno untuk menerima api obor Asian Games 2018.
Setelah diterima Puan, rombongan torch relay sempat memanjatkan doa di Makam Bung Karno, sebelum kembali diarak menuju Kantor Wali Kota Blitar di Jalan Merdeka Kota Blitar, untuk diserahkan kepada Wakil Wali Kota Blitar Santoso.
"Tentu kami sangat bangga Kota Blitar menjadi salah satu kota yang dilewati api obor Asian Games 2018," jelas Wakil Wali Kota Blitar Santoso usai menerima api obor Asian Games di Kantor Wali Kota Blitar, Jumat (20/7/2018).
Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar
Setelah diarak, api obor Asian Games 2018 diletakan di Kantor Wali Kota Blitar berdekatan dengan patung Bung Karno yang menjadi ikon Kantor Wali Kota Blitar. Sebelum diserahkan kembali oleh Wakil Wali Kota Blitar kepada rombongan torch relay untuk dibawa ke kota berikutnya, ada acara seremonial pertunjukan kesenian Kota Blitar di depan Kantor Wali Kota Blitar.
"Semangat Indonesia mampu Indonesia bisa, yang digelorakan Bung Karno pada Asian Games 1962 bisa membakar semangat para atlet dari Blitar," pungkas Santoso.
Sementara Puan Maharani mengatakan bangga dengan dipilihnya Kota Blitar sebagai salah satu kota yang dilewati torch relay Asian Games 2018. Terlebih Api Obor Asian Games 2018 akan singgah di Makam Bung Karno. Presiden pertama RI yang tak lain adalah kakek Puan Maharani.
Baca Juga: Jelang Pilwali Blitar 2024, KPU Lakukan Sortir dan Lipat Kotak Suara
"Kota Blitar dipilih karena nilai historis, di mana ini seperti mengulang sejarah. Dulu pertama kali Asian Games digelar di Indonesia saat era presiden Soekarno pada 1962 lalu," papar Puan Maharani.
Ketua Inasgoc Erick Tohir mengatakan, visi torch relay juga untuk mempromosikan Indonesia. Sehingga dipilih kota sejarah dan kota pariwisata untuk dilintasi torc relay.
"Memang visi dari torch rrlay yang kita lakukan adalah untuk promosi Indonesia. Sehingga kita memikih kota sejarah dan kota pariwisata seperti Solo, Yogyakarta, Kota Blitar, dan Banyuwangi," papar Erick Tohir.
Baca Juga: Setelah Undi Nomor, Dua Paslon Pilwali Blitar 2024 Kompak untuk Tak Saling Menjatuhkan
Api Obor Asian Games 2018 bertolak dari stadion Nasional Dhyan Chand New Delhi, India 17 Juli lalu. Stadion Nasional Dhyan Chand sendiri adalah tempat api abadi Asian Games. Stadion ini sekaligus juga merupakan arena pelaksanaan perdana Asian Games pada 1951.
Kemudian obor tiba di Candi Prambanan Jawa Tengah pada 18 Juli. Esoknya (19 Juli), obor dibawa dari Yogyakarta menuju Stadion Sriwedari, Surakarta tempat PON (Pekan Olahraga Nasional) pertama kali digelar. Setelah itu barulah obor bertolak ke Kota Blitar. Api obor Asian Games 2018 akan melewati 54 kota di 18 provinsi dalam 35 hari. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News