Jember-(BangsaOnline)
Bupati Jember MZA Djalal membuka lomba dan pameran origami, dalam memperingati Hari Anak Nasional di GedungPusat Kegiatan Pemuda Seni Olahraga (PKPSO) Kaliwates Jember, Rabu (10/9). Dalam sambutanpembukaan lomba dan pameran origami itu, MZA Djalal mengatakan seni melipat kertas atau origami memiliki dampak yang cukup penting bagi pelakunya. Untuk anak-anak, seni origami dapat membantu pertumbuhan kreatifitas anak-anak. Selain itu, origami juga dapat membantu pertumbuhan motorik halus anak-anak.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Seni melipat kertas, lanjutnya, selain bermanfaat bagi anak-anak juga bermanfaat bagi orang dewasa. Seni origami juga berdampak meningkatnya daya ingat seseorang. “Bagi orang dewasa bisa bermanfaat untuk melawan kepikunan,” ujar MZA Djalal.
Menurut MZA Djalal seni melipat kertas atau origami ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Selain meningkatkan ketrampilan masyarakat, origamni juga bisa membawa dampak ekonomis bagi masyarakat. “Selain bisa berdampak pada perkembangan teknologi dan idustri kertas, masyarakat juga bisa berjualan kertas origami, apabila origami sudah menjadi ketrampilan yang populer di masyarakat,” paparnya.
Semakin populernya seni origami dalam masyarakat Jember, sambung MZA Djalal, bukan tidak mungkin Jember dapat menjadi sebuah kampung besar origami, Sehingga, Jember akan menjadi kota kunjungan origami.“Bukan tidak munbgkin akan banyak orang datang ke Jember hanya untuk melihat Origami,” kata MZA Djalal.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Sementara itu, kata istri Bupati Djalal, dipilihnya keterampilan origami adalah untuk melatih kemampuan motorik anak. Menurutnya dengan origami anak-anak dilatih untuk berfikir dan menuangkan apa yang mereka fikirkan kedalam sebuah kertas lipat. “Misalnya saja mereka berfikir tentang seekor kelinci, maka mereka harus berfikir bagaimana caranya melipat-lipat kertas sehingga berbentuk mirip kelinci.
“Anak-anak itu perlu banyak diberikan pelatihan keterampilan supaya kemampuan motorik mereka berkembang dengan baik karena diawal mereka diajari teorinya dan kemudian membuatnya sesuai dengan teori atau cara yang telah diajarkan. Selain itu, anak-anakjangan hanya diajari dengan diceramahi saja, karena mereka pasti bosan dan karena mereka pasif, dengan diajari seni melipat kertas ini membuat mereka lebih aktif, ada yang membuat burung, katak dan ada pula yang membuat bunga mawar dan boneka,"kata Sri Wahyuni.
Disamping itu, kata Ketua Tim Penggeral (TP) PKK Kabupaten Jember Sri Wahyuni Djalal mengatakan bahwa ketrampilan origami nantinya bisa menjadi satu usaha ekonomi kreatif masyarakat Jember. Ketrampilan origami nantinya akan dikembangkan menjadi ketrampilan tersendiri bagi ibu-ibu rumah tangga, melalui wadah PKK. “Seperti hiasan pin yang saya pakai ini merupakan karya origami dan saya jual seharga Rp10.000 per buah,” ujarnya
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Menurutnya, dengan berbekal ketrampilan melipat kertas, selembar kertas, dan perekat kertas dirinya bisa membuat hiasan yang bisa memiliki nilai ekonomis. Apabila ketrampilan origami ini juga dimiliki oleh ibu-ibu rumah tangga, maka ketrampilan ini bisa menjadi kemampuan bagi ibu rumah tangga untuk memperoleh pendapatan tambahan.
Menjawab pertanyaan wartawan, Sri Wahyuni Djalal membantah bahwa ketrampilan origami adalah ketrampilan yang berbiaya mahal. Pasalnya kertas yang dipakai untuk origami tidak selalu kertas khusus origami. Dicontohkannya sebuah boneka origami bisa dibuat dari kertas koran bekas. “Kertas bekas bisa juga kita pakai lagi untuk origami,” paparnya.(yud/adv humas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News