Tak Lama Lagi, Membangun Rumah Cukup Diprint

Tak Lama Lagi, Membangun Rumah Cukup Diprint ?inilah mesin KamerMaker, sebuah printer 3D yang diproyeksikan untuk membangun sebuah rumah. foto:repro dw.de

AMSTERDAM (bangsaonline) – Printer 3D kini sudah bisa mencetak hampir semua barang. Mulai dari cangkir, senjata hingga robot. Kini arsitek Belanda punya obsesi lain. Yakni, rumah hasil printer 3D.

Dua perusahaan arsitek Belanda, DUS Architects dan Universe Architecture berharap menjadi pionir yang berhasil mencetak rumah siap huni pertama di dunia dari printer 3D. Nantinya, ketika kita ingin meniru model sebuah rumah, perintahnya cukup mudah. "Copy - Paste aja dah.... lalu print." 

Baca Juga: Inilah Jenis Printer yang Cocok untuk Cartridge HP 802

"Ini seperti mainan Lego untuk orang dewasa," ujar Hans Vermeulen, satu dari tiga arsitek DUS. Tapi rencananya bukan mainan anak-anak. Ia ingin mencetak bagian demi bagian, rumah kanal khas Belanda yang kelak akan menjadi pusat informasi printer 3D.

Untuk bisa melakukannya, DUS merakit sendiri printer 3D tersebut. Mereka menyebutnya "KamerMaker" atau "Pembangun Ruangan".

Situs dw.de menyeritakan, mesin setinggi enam meter ini adalah salah satu printer 3D terbesar di dunia. Hampir cukup besar untuk mencetak satu ruangan utuh. KamerMaker ditempatkan di halaman kantor DUS. Belasan turis datang setiap hari untuk melihat mesin tersebut beraksi.

Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024

Printer 3D sudah ada sejak tahun 80an. Namun, teknologi ini belum lama diterapkan dalam bidang arsitektur. Lima tahun yang lalu, DUS mulai menggunakan printer 3D ukuran kecil untuk membuat model desain rumahnya. Bulan Maret tahun ini, perusahaan ini terbersit ide baru.

"Kami arsitek. Kami harus merakit printer yang besar jika mau membuat rumah hasil cetakan printer," kata Vermeulen.

Sama seperti printer 3D ukuran kecil, KamerMaker bisa diprogram dengan blueprint digital obyek tiga dimensi. Program ini mampu mencetak secara horisontal dan vertikal.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?

Lapis demi Lapis

Di dalam mesin, pipa panjang menghubungkan langit-langit dengan bagian atas printer. Untuk mencetak, bukan tinta yang digunakan, melainkan lapisan plastik leleh berwarna putih. Saat lapisan mengeras, printer mengulangnya ratusan kali, hingga terbentuk obyek plastik yang padat. Ini dilakukan lapis demi lapis selama beberapa jam.

"Printer ini berfungsi dan bisa mencetak. Tapi belum sempurna. Kerjanya kurang cepat," kata Vermeulen, yang berharap proyek ini akan menginspirasi ide baru tentang arsitektur dan konstruksi perumahan.

Baca Juga: How to Stay Safe While Using Mobile Betting Apps

"Kami ingin mengetahui apa arti teknik ini bagi perumahan tujuh milyar warga bumi. Karena saat ini, dengan teknik konstruksi yang ada dan cara kita menggunakan sumber alam, tidak akan memadai."

Vermeulen dan pendukung printer 3D lainnya mengatakan, teknologi tersebut bisa lebih ramah lingkungan dibandingkan teknik pembangunan tradisional.

Contohnya, materi bangunan seperti kayu dan semen tidak perlu lagi diangkut ke lokasi bangunan. Sampah yang diproduksi juga akan lebih sedikit, karena printer hanya menggunakan jumlah bahan mentah yang benar-benar diperlukan untuk menciptakan setiap disain.

Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024

Bahkan kini muncul pembicaraan untuk mencetak panel surya langsung ke struktur rumah.

Tidak Hanya Plastik

KamerMaker saat ini mencetak dengan plastik daur ulang. Tapi ini bisa berubah. "Ini materi yang saat ini bisa digunakan dengan teknologi tersebut," jelas Vermeulen. "Kami sudah mencoba cetakan dengan M.D.F, serpihan kayu dengan polimer. Hasilnya seperti kayu. Jadi kita bisa mengampelasnya dan akan tercium bau kayu. Percobaan bisa dilakukan dengan materi yang sama sekali baru dalam bentuk baru."

Baca Juga: Penuhi Semua Kebutuhan Bisnis dengan Laptop Bisnis ASUS Vivobook S14 S5406

Para arsitek DUS akan mulai mencetak desainnya tahun ini di sepanjang kanal di daerah utara Amsterdam. Jika sukses, proyek ini akan menjadi patokan masa depan printer 3D di dunia arsitektur.

Sumber: dw.de

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO