MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebuah jalan masuk Dusun Ketangi, Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto diblokade sejumlah warga setempat. Mereka blokade dengan menanami pohon pisang di tengah jalan ini dipicu buruknya kondisi jalan desa.
Penutupan jalan oleh warga yang didominasi kalangan muda itu ini sebagai bentuk protes terhadap Pemkab Mojokerto yang dianggap tak respek terhadap kondisi di bawah.
Baca Juga: DPUPR Mojokerto Garap Rekonstruksi Dua Ruas Jalan
"Penutupan jalan ini merupakan bentuk kejengkelan atau kemarahan warga Dusun Ketangi. Kami menunggu janji perbaikan jalan yang tak kunjung terealisasi. Kepada siapa lagi kami harus mengeluh?" ucap Cahyaning Ati, seorang warga setempat, Senin (3/9).
Tak hanya menanam pohon pisang ditengah jalan, warga juga membuat tulisan protes di gapura jalan tersebut. Spanduk bernada kecaman itu berbunyi, pajak telat didendo, jalan bejat dijarno (pajak terlambat didenda, jalan rusak dibiarkan). Lalu, dalan bejat sabar ini ujian (jalan rusak sabar ini ujian).
Seorang warga yang lain mengungkapkan hal lebih parah. Kata Hunter, seorang warga mengatakan kerusakan jalan tidak hanya dialami dusun tersebut.
Baca Juga: Antusias Warga Mojoanyar Menyambut Jalan yang Sudah Mulus
"Sebenarnya tidak hanya Ketangi yang merasakan kerusakan jalan ini namun juga dusun lainnya yakni Ketapang, Juwono dan Desa Ngembeh sendiri," paparnya.
Kondisi ini dirasakan warga beberapa tahun terakhir. "Saya heran kenapa Dusun Ketangi yang jalannya tak kunjung diperbaiki di Desa Ngembeh, padahal dusun lainnya udah bagus jalannya," imbuh Aditiya Nugraha.
Sekedar diketahui, jalan desa ini sebenarnya sudah aspal. Namun karena umur aspal banyak yang mengelupas sehingga tidak layak dilewati.
Baca Juga: Jumat Curhat, Bupati Mojokerto dan Wakapolda Jatim Diwaduli Pelbagai Permasalahan
Protes ini telah disampaikan warga ke pihak desa setempat. Namun tampaknya sejauh ini belum mendapatkan respon positif. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News