Menengok Pengrajin Anyaman Bambu di Senori

Menengok Pengrajin Anyaman Bambu di Senori Fatkurrazi dkk saat sibuk membangun gazebo.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sekelompok pemuda yang tergabung dalam klub "kreatif" asal Desa Jatisari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sukses dengan usaha kerajinan berbahan dasar anyaman bambu.

Sekelompok pemuda kreatif itu adalah Fatkurrazi (46), Zain (30), Ugi (29), dan Umam (25). BANGSAONLINE.com berkesempatan mengunjungi rumah Fatkurrazi (46) yang juga dijadikan sebagai sanggar produksi yang dinamakan Kreatif, pada Minggu (9/9).

Dalam kesempatan itu, Fatkurrazi menceritakan awal mula dirinya merintis usaha tersebut sejak tahun 2017 bersama tiga temannya. Ia mengaku hanya bermodalkan alat gergaji, gerinda, dan meteran saat pertama kali memulai usaha tersebut.

Namun, meski hanya dengan alat-alat sederhana tersebut, Fatkurrazi dkk sudah bisa menghasilkan sejumlah karya kreatif dari bahan dasar bambu, misalnya bangunan Gazebo dari berukuran diameter 1x60 meter.

Ia juga menceritakan proses pembuatan gazebo tersebut. Diawali satu per satu potongan bambu direkatkan dengan tali yang terbuat dari rambut aren, sepat kelapa (tali ijuk) dirajut, dan penggabungan bambu menggunakan kawat. "Kemudian, setelah terbentuk, dicat dibagikan atas (atap) diberi peneduh dari bahan daun lontar dan ilalang. Alhamdulullah 4 sampai 5 hari dah selesai," ujarnya sambil asyik berkreasi membuat olahan limbah bambu menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

Kini keempat pemuda itu bertekad untuk mengembangkan anyaman bambunya sampai di wilayah Tuban Selatan. Selain gazebo, juga ada meja kursi, ataupun souvenir manik-manik, gantungan kunci, gelas, teko, hingga miniatur lain.

Menurut Fatkurrazi, saat ini kendala yang dihadapinya adalah terbatasnya bahan baku, selain juga pemasarannya. Saat ini, baru kalangan tertentu yang mulai melirik produksi kerajinan bambu tersebut.

Beruntung, Desa Jatisari memiliki Karangtaruna Desa Jatisari yang aktif dalam bidang pemberdayaan ekonomi kreatif. Mereka mampu menggaet kalangan usaha kreatif dalam memasarkan karya bambu tersebut.

Sehingga, dalam setiap minggunya, kelompok pengrajin bambu ini mampu menjual satu unit bangunan gazebo ke luar kota atau souvenir ke tingkat lokal Kabupaten Tuban.

"Untuk bangunan gazebo seperti ini dipatok harga Rp. 2-3 juta per unit. Terkadang kita juga terkendala bahan dan pengembangan pangsa pasarnya," ujar Ugi, salah satu pekerja. (ahm/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO