KEDIRI – (BangsaOnline)
Baru terserapnya sekitar 36 persen anggaran belanja APBD Pemkot Kediri tahun 2014 ini terkesan para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ‘tak niat’ alias malas menyerap anggaran. Pasalnya, sisa waktu tiga bulan tahun anggaran 2015 masih menyisakan ratusan miliar anggaran yang belum terserap.
Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi
Anggota DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mengatakan, masih banyaknya anggaran yang belum terserap, sebagai wujud kurang siapnya masing-masing satker dalam perencanaan.
“Harusnya kalau memang benar telah siap sesuai dengan perencanaan awal, serapan anggaran bisa dengan mudahnya sesuai tepat waktu,” ujar Yudi Ayubchan.
Disinggung molornya serapan anggaran, karena adanya masa transisi kepemimpinan, Yudi Ayubchan yang sudah tiga kali periode menjadi anggota DPRD ini mengaku, masa trnsisi tidak ada kaitannya.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Dalam penyusunan program, itu sudah melekat dalam masing-masing satker. Meski ada pergantian kepemimpinan tidak akan berpengaruh,” jelas Ayub.
Untuk itu, Ayub – sapaan akrab Yudi Ayubchan – berharap, Pemkot Kediri segera melakukan evaluasi menyeluruh diseluruh Satker, agar serapan anggaran disisa tahun anggaran 2014 ini bisa maksimal.
“Satker-satker harus segera melakukan evaluasi, dimana letak kekurangan, kok sampai serapan angggaran sangat minim,” pinta dia.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Dengan belum sampai 50 persen anggaran yang tak terserap dimasing-masing Satker, pihaknya khawatir Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) kembali akan semakin besar. “Kami khawatir, jika banyak anggaran yang tak terserap, akan kembali ke Kasda dan menjadi Silpa. Semakin tinggi Silpa, membuktikan kurang matangnya perencanaan sebuah birokrasi,” ujar Ayub.
Sesuai data dari Pemkot Kediri, hingga memasuki catur wulan terakhir ini, anggaran yang terserap baru sekitar Rp 400 milyar dari total APBD Rp 1,3 triliun atau baru terserap sekitar 36 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News