TRIPOLI, BANGSAONNLINE.com - Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur melakukan serangkaian safari ke beberapa kota negara Timur Tengah. Kiai Asep bersama rombongan berkunjung ke kota negara berpenduduk muslim, di antaranya kota Beirut dan Tripoli Libanon.
Ulama kharismatik yang populer sebagai kiai miliarder itu punya banyak agenda di kota-kota besar Libanon itu. Di antaranya mengantarkan santri-santri Amanatul Ummah yang mendapatkan beasiswa penuh dari Al Jinan University, Tripoli, Libanon.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Dari Tripoli Lebanon, kontributor BANGSAONLINE.com melaporkan bahwa mahasiswa beruntung yang mendapat beasiswa itu adalah Zidan Rosyidi yang bakal kuliah di Jurusan Studi Islam dan Syariah, Fakultas Adab. Selain Zidan juga Ariq Cahyanto dan Ulfa Rohmatul Ula di Jurusan Medical Science.
(Para santri dan mahasiswa Indonenesia di Libanon saat bertemu dengan rombongan Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. foto: istimewa/bangsaonline.com)
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Dalam rombongan Kiai Asep itu tampak Rektor Institut KH Abdul Chalim, Mojokerto yaitu Dr Mauhibirrahman (Gus Muhib) yang juga menantu Kiai Asep. Juga tampak wakil rektor 1 Bidang Akademik, Dr Fadly Usman, serta jurnalis dan penulis senior Djoko Pitono.
Di kota tersebut Kiai Asep dan Gus Muhib bertemu para pimpinan Al-Jinan University. Antara lain dengan Dr Salim Yakan (Ketua Yayasan Al-Jinan University), Prof Dr Bassam Barake (Rektor Al-Jinan University) dan lainnya. Dalam pertemuan itu disepakati kerja sama pada beberapa bidang terutama terkait pendidikan dan penelitian. Selain itu para dosen Amanatul Ummah dapat beasiswa belajar bahasa Arab langsung di Al-Jinan University dalam program short course selama 3 bulan.
Saat di Tripoli, Kiai Asep bertemu dengan 30 mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri yang pernah dilanda perang besar-besaran itu. Di depan para mahasiswa itu, Kiai Asep berpesan agar mereka belajar sungguh-sungguh.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
“Sekolah di luar negeri memberikan manfaat keilmuan dan soft skill yang sangat penting bagi seorang pelajar. Di antaranya kemampuan manajerial yang baik, tangguh, kemampuan beradaptasi yang baik dan juga kemampuan mengambil keputusan yang tepat,” tegas kiai asal Luwimunding Majalengka Jawa Barat yang dianugerahi 9 putra-putri dari istrinya, Nyai Alif Fadlilah itu.
Dalam safari ke beberapa negara berpenduduk muslim itu ternyata Kiai Asep juga menyempatkan berkampanye untuk kemenangan Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurut Kiai Asep yang merupakan salah satu penggagas Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) itu ada lima alasan memilih pemimpin yang baik.
“Pertama pilihlah yang salatnya baik,” pesannya. Menurut dia, jika salatnya baik maka akan baik pula seluruh amalannya. Ia mengaku pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana salatnya Jokowi di mathaf (tempat tawaf) Masjidil Haram Makkah.
Baca Juga: Targetkan Suara 72 Persen, JKSN Lumajang Deklarasi Siap Menangkan Khofifah-Emil
”Saat sujud jari-jari kaki Pak Jokowi menghadap kiblat. Begitu juga saat duduk iftirasy dan tawaruk sesuai dengan kitab safinatus salat,” kata Kiai Asep seperti ditegaskan berulang-ulang di beberapa tempat.
Kedua, tegas Kiai Asep, pilihlah pemimpin yang memiliki kecintaan pada negara di atas kepentingan pribadi. ”Hanya di jaman pemerintahan Jokowi 51% saham freeport kembali ke pangkuan ibu pertiwi,” katanya.
Ketiga, Jokowi telah berjasa kepada kaum santri yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN). ”Sebagai santri yang berjiwa besar, kebaikan penetapan hari santri tersebut harus diapresiasi dengan baik sehingga sudah selayaknya santri memilih Jokowi yang telah memperjuangkan eksistensi santri secara nasional melalui penetapan Hari Santri Nasional,” tegas Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu.
Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham
Keempat, Jokowi memilih wakil presiden dari kalangan ulama, yaitu KH Ma’ruf Amin. Ini, kata Kiai Asep, merupakan representasi santri, simbol keislaman dan keilmuan.
Kelima, kata Kiai Asep, kaidah kaum santri adalah mengambil yang diyakini (Al-akhdzu bil yaqin) dan jangan berspekulasi pada yang belum terbukti. “Pak Jokowi telah terbukti selama pemerintahannya sudah mengambil langkah-langkah strategis untuk kemajuan bangsa dan negara,” katanya meyakinkan para mahasiswa Indonesia di Libanon.
Pada malam harinya, Kiai Asep kembali ke Beirut, menemui para santri dan mahasiswanya yang kuliah di Ibu Kota Lebanon tersebut. Di depan para santri dan mahasiswa itu, Kiai Asep kembali menyampaikan lima alasan memilih Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2019.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Kiai Asep bahkan kemudian membentuk kepengurusan JKSN Cabang Libanon. Fariz dan Furqon terpilih sebagai ketua dan sekretaris JKSN Cabang Libanon. Kiai Asep menarget perolehan suara hasil prakarsa JKSN Cabang Istimewa Libanon itu pasangan Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin mendapat suara mutlak atau menang 100 %.
Kepada BANGSAONLINE.com tadi malam, Kiai Asep mengaku akan melanjutkan safari ke Mesir, Maroko, dan negara lainnya. “Saya akan membentuk JKSN-JKSN di negara-negara tersebut agar mahasiswa dan warga Indonesia di negara-negara tersebut memilih Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin,” kata Kiai Asep yang dalam safari ini didampingi istri tercintanya, Nyai Alif Fadlilah. (FUS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News