PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kapolres Pacitan AKBP Setyo Kus Heriyatno mengimbau ke seluruh masyarakat agar bijak menyikapi setiap informasi yang tersebar di jejaring media sosial (medsos). Hal ini disampaikan menyangkut aksi pembakaran bendera HTI yang dilakukan tiga oknum Banser di Garut, Jabar, saat puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober lalu.
"Kami imbau masyarakat agar lebih bijak dalam menerima informasi dan berita yang bisa menimbulkan perpecahan. Apalagi jika menyangkut SARA," tegas Kapolres Setyo, Sabtu (27/10).
Baca Juga: Polres Pacitan Ringkus Pengoplos BBM
"Jadi terkait berita tentang pembakaran bendera yang terjadi di Garut beberapa waktu lalu, kami mendapatkan informasi akurat dari Bareskrim Polri, bahwa bendera yang dibakar saat itu adalah bendera HTI dan bukan bendera tauhid yang selama ini dibesar-besarkan di media sosial. Bendera HTI dibakar karena saat itu diketahui dikibarkan oleh seseorang yang kemudian setelah diperiksa berinisial Uus. Maka dari itu beberapa peserta langsung merampas bendera tersebut dan dibakar. Jadi jelas itu adalah bendera HTI dan bukan bendera dengan lafadz tauhid. Masyarakat diimbau untuk tidak terpancing dan terprovokasi terkait berita itu semua," pinta Perwira Polisi dengan dua melati di pundak ini. (pct1/yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News