Petrokimia Gresik Kembali Ekspor Pupuk NPS ke India

Petrokimia Gresik Kembali Ekspor Pupuk NPS ke India Dirsar PG Meinu Sadariyo Meninjau Kapal MV Amity yang sedang memuat pupuk NPS dalam bentuk curah untuk ekspor ke India di Pelabuhan PG di Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT (PG) kembali mengekspor pupuk jenis NPS (20-20-13) sebesar 26.493 ton ke India, Rabu (31/10/2018).

Hingga Oktober 2018, tercatat PG telah mengekspor pupuk jenis NPK dan NPS dengan berbagai formula ke India dan Filipina sebesar 137.702 ton.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

Direktur Pemasaran PG, Meinu Sadariyo menyatakan bahwa pada tahun 2018 perusahaan telah mengekspor pupuk jenis NPS ke India kepada dua pembeli, yaitu Quantum Fertilizers Limited dan Agrifield DMCC.

"Namun untuk pemuatan pada hari ini (Rabu,red), kami melayani Agrifields DMCC. Sebelumnya kami juga mengekspor pupuk NPS untuk Agrifields DMCC pada bulan April dan Mei 2018, masing-masing sebesar 24.195 dan 22.499 ton," paparnya.

Sedangkan Quantum Fertilizers Limited, lanjut Meinu, perusahaan sudah merealisasikan ekspor sebanyak 25.294 ton pupuk NPS (20-20-13) pada bulan Januari 2018.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Selanjutnya, untuk pupuk NPK (14-14-14) PG telah mengekspor kepada dua pembeli asal Filipina, yaitu Agrotech Corporation dan Universal Harvester Inc.

"Ekspor dilakukan sebanyak empat kali, yaitu dua kali pada bulan Januari dan dua kali pada Oktober 2018. Total kuantum ekspor NPK ke Filipina mencapai 39.219 ton," jlentrehnya.

Lebih lanjut, Meinu menyatakan bahwa langkah ekspor pupuk ini selaras dengan kebijakan holding PT Pupuk Indonesia (Persero), di mana perusahaan didorong untuk bisa berkontribusi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Karena ekspor akan menyumbang devisa sekaligus mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). "Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, tidak lepas dari krisis global akibat kebijakan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Dampaknya, dollar AS kembali ke negara asalnya. Sehingga melemahkan berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah. Dengan melakukan ekspor, kami berharap bisa ikut membantu mengatasi permasalahan tersebut," jelas Meinu.

Ekspor pupuk, kata Meinu, merupakan bentuk pengakuan pelaku bisnis dunia terhadap eksistensi perusahaan. Mengingat saat ini PG merupakan produsen pupuk majemuk terlengkap dan terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi NPK mencapai 2,7 juta ton per tahun.

Selain kemampuan kapasitas, PG juga memiliki kapabilitas dalam memproduksi pupuk jenis NPK dan NPS dengan berbagai formula sesuai kebutuhan konsumen.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Hingga 2018, tercatat PG telah membuat lebih dari 40 formulasi pupuk NPK dan NPS untuk beragam komoditas ke berbagai perusahaan, baik domestik maupun mancanegara. "Upaya ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam mewujudkan diri sebagai produsen pupuk yang mampu menjawab kebutuhan konsumen dan memberikan solusi untuk sektor agroindustri," terangnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat, mengapresiasi langkah ini. Realisasi ekspor tersebut menegaskan bahwa produk-produk anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia diminati oleh pasar pertanian dan perkebunan luar negeri.

Aas menyampaikan, bahwa dalam lima tahun terakhir, PG telah mengekspor beberapa produk ke berbagai negara, khususnya NPK, dengan total kuantum lebih dari 500 ribu ton.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Jumlah tersebut belum termasuk realisasi ekspor pupuk anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia yang lain. "Semoga pada tahun-tahun berikutnya ekspor bisa lebih meningkat lagi. Tapi tentu saja, dengan tanpa mengabaikan kewajiban utamanya untuk memproduksi dan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO