JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pemilik e-Warong sebagai mitra penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Jombang resah setelah sebagian komoditas bantuan seperti telur, dalam kondisi rusak dan sebagian juga membusuk.
Seperti diungkapkan Siti Fatimah (60), salah satu mitra e-Warong di Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng. Dia menemukan banyak telur yang rusak saat mensortir komoditas tersebut sebelum disalurkan ke keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
"Memang seharusnya penyalurannya satu paket, telur dan beras. Tapi berasnya juga belum datang. Sementara telurnya banyak yang rusak," kata Siti kepada awak media, Kamis (22/11).
Siti menjelaskan, e-Warong miliknya melayani 335 KPM. Untuk satu KPM berhak menerima 1 kilogram telur dan 7 kilogram beras. "Saya kira yang rusak atau busuk tidak banyak. Pembagiannya nunggu datangnya beras," ujarnya sembari mengaku masih baru sebagai mitra.
Baca Juga: Bansos PKH BPNT BLT Tidak Cair? Coba Lakukan Langkah ini
Lalu bagaimana tindak lanjut terhadap telur yang busuk dan rusak nantinya? Siti mengaku akan mencatat dan melaporkan ke pengurus penyaluran BPNT. "Ya kalau diganti ya alhamdulillah," tandasnya.
Terpisah, Rohan Kepala Desa Ngampungan berharap, pihak penyuplai segera mendatangkan beras yang belum datang dan segera dibagikan kepada 335 KPM.
"Pemerintah sejak Oktober lalu meluncurkan program BPNT namun sayangnya pembagiannya tersendat. Kami berharap paket beras segera datang sehingga dapat segera disalurkan," tutupnya. (ony/rev)
Baca Juga: Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News