SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur secara intens melakukan sosialisasi dan pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS. Pasalnya, angka HIV di Jatim terus meningkat meskipun, tidak signifikan.
Kepala Dinkes Jatim, Dr. dr. Kohar Hari Santoso mengungkapkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) cenderung lebih banyak ada di kabupaten atau kota yang relatif makmur. "Oleh karenanya, kami titip kepada kabupaten atau kota yang relatif lebih makmur, tolong dijaga supaya kegiatannya itu tidak berisiko ketularan," ungkap Kohar dalam peringatan HIV/AIDS sedunia, di Banyuwangi, Sabtu (1/12).
Baca Juga: Cegah Penyebaran Infeksi Berbahaya, Dinkes Kota Batu Sosialisasikan PIE
Kohar menyebut, ODHA rata-rata berusia 25-34 tahun dan paling banyak berjenis kelamin laki-laki. "Kami pernah memeriksa laki-laki yang suka dengan laki-laki sekitar 16-19 persen positif HIV," katanya.
Kohar merinci, bahwa perilaku heteroseks paling dominan berisiko terinfeksi HIV/AIDS dengan persentase 67 persen, disusul homoseks sebesar 23 persen. "Jangan melakukan perilaku-perilaku yang berisiko tertular HIV/AIDS, termasuk seks bebas dan kegiatan yang berisiko lainnya," pesannya.
Dengan dibubarkannya lokalisasi, lanjut Kohar, pihaknya berharap Dinkes Kabupaten/Kota bergerilya menyasar mereka yang terprediksi terkena HIV. Sedangkan bagi yang terlanjur melakukan perilaku yang berisiko tertular HIV/AIDS, Kohar menyarankan agar tidak takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
Baca Juga: Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Yankes Bergerak di Grahadi
"Selain rumah sakit, kami juga menyediakan Puskesmas yang punya kemampuan untuk menangani itu," katanya.
Untuk pasien yang memang terpapar HIV, ia mengimbau untuk rajin melakukan pengobatan dengan ARV. "Obat ini bukan menyembuhkan, tetapi bisa menekan virusnya agar tidak berpotensi untuk menularkan dan dia tidak gampang jatuh pada stadium lanjut," jelasnya.
Sebagai informasi, dipilihnya Kabupaten Banyuwangi sebagai peringatan Hari AIDS sedunia dikarenakan Banyuwangi dekat dengan Bali. "Ini adalah salah satu langkah untuk menepis sumber penularan HIV/AIDS," pungkas Kohar. (mid/rev)
Baca Juga: Kolaborasi, Portkesmas ‘Jaga Bersama’, Siapkan Anak Muda Komunikator Imunisasi di Jatim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News