Ribuan Pesilat Milenial PSHT Latihan di PP Amanatul Ummah, Kiai Asep Ijazahkan Doa

Ribuan Pesilat Milenial PSHT Latihan di PP Amanatul Ummah, Kiai Asep Ijazahkan Doa Para pesilat milenial PSHT saat mendengarkan taushiyah Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA di aula Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Ahad (20/1/2019). foto: BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sekitar 2000 pesilat milenial Persaudaraan Setia Hati Terate () melakukan latihan di Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, Ahad (20/1/2018). Hadir pada acara itu Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh sekaligus pendiri PP Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep bahkan memberikan ijazah doa kepada para pesilat yang rata-rata masih duduk di sekolah kelas menengah itu. Selain itu Kiai Asep juga memberikan penghargaan kepada sekitar 30 pesilat berpresrasi yaitu juara 1, 2 dan 3, disamping kepada para pelatif aktif.

“Saya ijazahkan doa agar anak-anak bisa lebih kuat. Orang kuat itu adalah orang yang bisa menahan diri saat marah. Apalagi kalau tidak lagi marah,” tegas Kiai Asep Saifudin Chalim saat memberikan taushiyah.

Baca Juga: Masa Libur Santri Amanatul Ummah Beda dengan Pondok Lain, Prof Kiai Asep Punya Dua Alasan Menarik

Kiai Asep tampak didampingi Muhammad Habibur Rochman dan EM Mas’ud Adnan. Gus Habib (panggilan Muhammad Habibur Rochman) adalah putra Kiai Asep nomor 4 yang kini Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Persatuan Pembagunan (PPP) dapil Surabaya-Sidoarjo. Sedang EM Mas’ud Adnan adalah Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com yang kini juga Caleg DPRD Jawa Timur dari PPP dapil Surabaya.

(Ketua Kota Surabaya Rosadin (nomor 3 dari kanan) dan EM Mas'ud Adnan (baju kotak-kotak nomor 2 dari kanan) bersama para petinggi dan jawara (pelatih dan pengurus) Kota Surabaya. foto: istimewa)

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Acara latihan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB pagi itu dihadiri Ketua Cabang Kota Surabaya Rosyadin, Ketua Dewan Kota Surabaya Sudarmadji. Mas Dar –panggilan Sudarmadji– bahkan didampingi istri tercintanya, Umi Nadiroh, Sekretaris Muslimat NU Ancab Sukolilo yang kini Caleg DPRD Kota Surabaya dari PPP dapil 3 Kota Surabaya.

Hadir pula para pengurus ranting dan pelatih se-Kota Surabaya.

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

(Sudarmadji, Ketua Dewan Kota Surabaya bersama isteri tercintanya, Hj Umi Nadiroh, saat persiapan acara taushiyah Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: istimewa)

Kepada BANGSAONLINE.com, Rosadin menjelaskan acara latihan di pondok pesantren ini sangat positif. “Ini atmosfir baru bagi adik-adik . Bisa jadi simbiosis mutualisme,” tegasnya. Artinya, dengan acara latihan di pesantren ini bisa saja para santri tertarik masuk , sebaliknya anak-anak bisa jadi ingin meneruskan sekolah di pesantren.

Menurut Rosyadin, kini di Surabaya sudah merambah 20 kampus perguruan tinggi dan memiliki 160 rayon. Karena itu Rosadin dan para pengurus Kota Surabaya merasa bangga bisa membuka pengembangan pelatihan di Amanatul Ummah. “Pencak silat ini budaya asli bangsa kita,” katanya.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Apalagi salah satu putra Kiai Asep, yaitu Gus Sayid, juga aktif sebagai pesilat di . Meski agak terlambat, Gus Sayid yang kini tercatat sebagai siswa di sekolah menengah Amanatul Ummah sempat tampil di depan peserta latihan teman-temannya di Aula Amanatul Ummah. Ia memakai baju hitam , sabuk putih, dan berkopyah putih.

Dalam taushiyahnya, Kiai Asep selalu menekankan bahwa orang kuat itu adalah orang yang mampu menahan emosi dan menahan diri. Ia menceritakan para kiai Nadhlatul Ulama (NU) dulu juga popular sebagai pendekar tangguh dan unggul. Tapi akhlak mereka sangat mulya. “Dulu Kiai Abdul Wahab Hasbullah dikenal sebagai pendekar sangat unggul di Jawa Timur. Sedang abah saya Kiai Abdul Chalim dikenal pendekar sangat unggul di Jawa Barat. Beliau-beliau ini bertemu di Makkah,” ungkap Kiai Asep.

Tapi ketika dua ulama pendekar itu bertemu tidak bertarung atau menonjolkan kehebatan silatnya, melainkan justru saling bersahabat dengan didasari akhlak yang tinggi sehingga menjadi sahabat sejati yang kemudian berlanjut saat pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Acara ini dihadiri berbagai kalangan. Antara lain: Muh Siri Ketua MWC NU Krembangan, Muhiddin Arsyad Ketua RW, Khoirun Nisa Guru, Nur Fitriati alumnus Amanatul Ummah, dan H. Rudy Dwi Siswanto Bendahara PPP Kota Surabaya. Kebetulan mereka juga Caleg DPRD Kota Surabaya dari PPP. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO