MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kerusakan ruas jalan protokol Surabaya-Mojokerto terus meluas. Tingginya intensitas hujan di awal tahun ini disebut-sebut menjadi andil kerusakan jalan yang kini telah merambah kawasan Mojokerto itu.
Rendahnya kualitas material aspal bahkan dianggap bisa berpengaruh terhadap umur jalan yang menjadi kewenangan Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II itu.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Gerusan air hujan sejak sebulan terakhir telah membuat akses gratis yang seakan dianak-tirikan pasca beroperasinya tol Surabaya-Kertosono itu menjadi area berkubang. Puluhan lubang dengan kedalaman bervariasi hingga 10 cm menjadi ancaman mematikan bagi pengendara kendaraan bermotor khususnya roda dua.
"Iku aspal baru.....malah seng lawas awet," sindir pemilik akun Restu Dekha di sebuah sosial media, Senin (21/01/2019).
Sejak tayang di media ini, kasus kerusakan jalan poros ini menjadi viral sosmed. Sejumlah netizen mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Beberapa penggiat lalu lintas bahkan memberi tanda pada badan jalan yang rusak dengan cat semprot.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Sementara itu, aktivitas lalu lintas Shiro Marxlen mendesak penggunaan material berkualitas tinggi yang menjamin ketahanan aspal. "Idealnya umur aspal akan awet jika menggunakan material nomer satu. Kalau ini baru direhab dan rusak dalam tempo relatif singkat, maka sepatutnya pihak pengawas seperti Inspektorat dan Kejaksaan, bahkan juga Kepolisian mengusut pekerjaan ini," kecam Shiro yang juga seorang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.
Sementara itu, sejak berita kerusakan jalan ini jadi pergunjingan, pihak Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II yang membawahi wilayah Bypass Balongbendo - Mojokerto - Jombang - Kertosono, dan Gempol ujuk-ujuk turun tangan.
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
Meski enggan mengangkat saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Kepala Urusan TU, Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional (PJN) Metropolitan II Soegito mengirimkan sejumlah foto tentang pekerjaan rehabnya hari ini. Dalam foto itu, Soegito memotret pemeliharaan jalan di Desa Suwaluh yang kemarin ditanami batang pisang. Ditanya apakah pekerjaan ini akan diteruskan sampai Desa Seduri dan Mojokerto, Soegito mengiyakan. Termasuk jalan raya depan pabrik tekstil Mertex yang juga rusak parah.
Seperti diketahui, sejumlah warga Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, menancapkan sejumlah batang pohon pisang pada jalan utama Surabaya-Mojokerto, Minggu (20/1/2019). Penanaman pohon pisang di tengah jalan ini menggantikan drum-drum bekas minyak tanah yang dipasang dua hari sebelumnya di depan mini market Annisa sebagai tanda bahaya akibat kerusakan jalan yang tak lebih sebagai anak tiri pasca beroperasinya tol Surabaya-Mojokerto.
Aksi ramai-ramai menandai jalan rusak ini digelar warga Desa Wonokupang yang terletak 3 km ke barat dari Desa Suwaluh. Warga menempatkan karung-karung berisi pasir pada jalan yang berlubang. Satker ini memiliki 4 paket pekerjaan senilai Rp 28 miliar, Rp 32 miliar, Rp 46 miliar, dan Rp 6 miliar untuk pelebaran jembatan Parengan, Bangsal, serta pembenahan 17 jembatan. (yep/dur)
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News