KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Tingginya Non Perfoming Loan (NPL) di Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Kediri hingga berbagai kalangan menilai sakit yang terlalu parah di sisi keuangan, Komisi B DPRD Kota Kediri akhirnya menggelar rapat dengar penmdapat dengan pihak manajemen PD BPR. Bahkan, kalangan dewan melihat NPL yang cukup tinggi pada PD BPR Kota Kediri, perusahan daerah tersebut terancam bangkrut.
Anggota Komisi B DPRD Kota Kediri Nur Fulaili mengatakan, hearing ini dilakukan untuk mengetahui kinerja PD BPR Kota Kediri. Sehingga wakil rakyat ini mengetahui kondisi PD BPR yang saat ini dinilai semakin buruk.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Tentunya kita menginginkan PD BPR lebih sehat. Sehingga bagaimana kita ingin mengetahui strategi BPR dalam menangani NPL yang kian naik terus menerus,” ujarnya, Jumat (1/2).
Menurut Nur Fulaili kondisi kredit bermasalah di PD BPR Kota Kediri saat ini sangat banyak. Ia menjelaskan jika banyak nasabah yang belum tertagih namun justru diberikan modal kembali. Bahkan, sampai saat ini manajemen tidak memiliki target dalam memperbaiki kondisi PD BPR Kota Kediri.
“Saat ini tidak ada target yang jelas. Programnya bagus ketika kita undang. Bahkan melakukan pemaparan bagus. Tapi buktinya tidak terealisasi dengan baik. Terbukti NPL nya semakin tinggi. Padahal bank yang sehat itu NPL harus dibawah 5%,” terang Nur Fulaili yang juga menekuni dunia perbankan ini.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Lanjut perempuan dari Fraksi PKS ini, harusnya PD BPR Kota Kediri melakukan terobosan-terobosan yang canggih. Pasalnya, kondisi NPL mencapai 45% tersebut sangat bahaya di dunia perbankan. “Kalau menurut saya ini sudah terancam bangkrut. Penyakitnya sudah akut. Harusnya ada progres seperti target atau tenaga kerja penagihan yang memiliki etos kerja dan tekniknya bagus agar tidak ada penagihan yang nunggak,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur PD BPR Kota Kediri, Sugianto menjelaskan sejauh ini sudah melakukan upaya dalam menurunkan NPL pada PD BPR. Salah satunya seperti upaya kekeluargaan pada tiap nasabah yang memiliki tunggakan piutang sebelum dilakukan lelang.
“Upaya memperbaiki sudah kita lakukan. Dalam dua bulan ini upaya kekeluargaan jika tidak bisa kita capai maka akan kita lakukan lelang jaminan. Ini merupakan langkah terakhir,” ucapnya usai hearing bersama Komisi B DPRD Kota Kediri.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Kendati demikian, Sugianto mengaku tidak bisa serta merta asal asalan melakukan upaya tersebut. Pasalnya, setiap nasabah memiliki karakter berbeda. “Disini kita harus hati-hati sebab ada nasabah yang menggunakan LSM atau LPK,” imbuhnya.
Saat ditanya target turunnya NPL? Sugianto menegaskan pihaknya belum bisa memastikan. Namun, jika melihat program tahun ini, ia memprediksi NPL PD BPR Kota Kediri bisa turun sekitar 6%. “Perkiraannya untuk satu semester ini NPL kita bisa turun menjadi 39%. Sebab menurunkan prosentase NPL ini tidak bisa hanya piutang saja yang turun tapi harus seimbang dengan naiknya pinjaman kredit,” bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tingginya angka rasio kredit bermasalah atau NPL menjadi masalah serius bagi Dewan Pengawas PD BPR Kota Kediri. Untuk melakukan evaluasi, saat ini dewan pengawas PD BPR Kota Kediri masih menunggu hasil audit keseluruhan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP). (rif/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News