LOMBOK, BANGSAONLINE.com - Gerakan politik Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Dra Khofifah Indar Parawansa, M.Si benar-benar menggetarkan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hanya dalam tempo sehari-semalam dua tokoh Jawa Timur itu bergerilya di NTB, diprediksi berpotensi mengubah telak peta suara Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di NTB.
“Kalau sudah kita sasar seperti ini kita optimis suara Pak Jokowi bisa 80 persen di NTB,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com usai deklarasi Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) NTB di Pondok Pesantren Maraqit Ta’limat Memben Lotim, Jumat (1/2/2019).
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Pada Pilpres 2014 pasangan Jokowi-HM Jusuf Kalla di NTB kalah telak dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Jokowi-JK saat itu hanya mendapat 27 persen suara.
Namun kini tampaknya bakal terbalik. Kehadiran Kiai Asep dan Khofifah ke NTB sangat berpengaruh terhadap mindset para Tuan Guru (TG). Apalagi Kiai Asep banyak menjelaskan figur Jokowi dalam pandangan agama. Bahkan Kiai Asep membalik opini tentang Jokowi yang selama ini dikesankan tidak Islami.
“Banyak hoax menyerang Pak Jokowi. Karena itu kita bacakan hizib nashar agar hoax-hoax itu menampar wajah mereka,” katanya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Hoax, kata Kiai Asep, termasuk dosa besar bahkan sejajar dengan syirik. “Akbarul kabair al-isroku billah wa’aququl walidaini waqauluzzuri. Sebesar-besarnya dosa paling besar adalah menyekutukan Allah, menyakiti orang tua dan hoax,” tegas Kiai Asep mengutip hadits.
(Khofifah Indar Parawansa dan Nyai Mahfudzoh Ali Ubaid (paling kanan) pada acara Deklarasi JKSN NTB di Pondok Pesantren Maraqit Ta'lim Memben Lotim NTB, Jumat (1/2/2019). foto: bangsaonline.com)
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Menurut Kiai Asep, justru Jokowi sangat taat ibadah. “Pak Jokowi itu salatnya baik. Kalau sujud jari-jari kakinya menghadap kiblat. Saat duduk antara dua sujud, duduknya iftirasy. Saat duduk tahyat akhir, duduknya tawaruk,” tegas Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Pusat itu.
“Berarti Pak Jokowi pernah ngaji,” sambungnya. Atau paling tidak, Jokowi sudah terbiasa salat sejak kecil. “Karena kalau tak biasa, tak mungkin bisa salat seperti itu,” kata kiai miliarder yang popular sebagai ulama berjuang dengan harta pribadinya itu.
Mendengarkan uraian Kiai Asep itu, para tuan guru yang hadir bersama ribuan warga Lombok langsung beristighfar dan sebagian tepuk tangan.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
(Ribuan tuan guru dan massa hadir pada deklarasi JKSN NTB di Pondok Pesantren Maroqit Ta'lim di Memben Lotim Lombok NTB. foto: bangsaonline.com)
Kiai Asep minta para tuan guru memilih calon presiden yang sudah jelas-jelas salat. “Jangan pilih calon presiden yang tidak salat. Masak kalau waktunya salat Jumat mengaku pening, sakit kepala,” tegas Kiai Asep yang disambut tepuk tangan ribuan massa yang hadir.
Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran
Ia mengaku tak habis pikir dengan ulama dan habaib yang mengaku masih salat istikharah untuk menentukan pilihan capres. Menurut dia, Allah akan marah terhadap orang salat istikharah terhadap hal yang sudah jelas.
“Kata Allah jangan istikharah terhadap hal yang sudah jelas. Sekarang pilihanya kan sudah jelas. Pak Jokowi salat. Pilih yang sudah jelas salat,” katanya.
Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah
(Suasana acara di Pondok Pesantren Al-Islahuddiny Kediri Lombok Barat NTB saat Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan Khofifah Indar Parawansa memberikan pidato pencerahan terkait pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Jumat (1/2/2019). foto: bangsaonline.com)
Menurut dia, salat itu indikator takwa. Kiai Asep mengutip al-Quran Surat al-Maidah ayat 55. Yang artinya: Sesungguhnya pemimpinmu atau penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat seraya tunduk kepada Allah. “Karena itu kita harus pilih calon presiden yang salat,” tegasnya.
Kiai Asep juga menjelaskan tentang sukses kebijakan Jokowi. Menurut Kiai Asep, banyak sekali kebijakan Jokowi selaku presiden menguntungkan bangsa Indonesia. Ia menyebut contoh jalan tol. “Presiden-presiden sebelumnya selama 48 tahun hanya bisa membangun 700 kilometer jalan tol. Sedang Pak Jokowi jadi presiden baru 4 tahun sudah bisa membangun 1400 kilo meter jalan tol. Bahkan sampai pada akhir jabatannya nanti akan membangun 1950 kilo meter jalan tol,” katanya berapi-api.
Baca Juga: Khofifah Kembali Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025
Ia juga menyebut contoh Blok Mahakam yang kini sudah dikuasai Indonesia. Catatan BANGSAONLINE.com, Blok Mahakam sejak 1 Januari 2018 dikelola sendiri oleh Indonesia yang dalam hal ini Pertamina. Sebelumnya, selama 50 tahun daerah kaya minyak dan gas di Kalimantan itu dikuasai kontraktor asing yaitu Prancis (Total E & P Indonesie) dan Jepang (Inpex Corporation).
Kiai Asep juga menyebut Blok Rokan di Riau yang sebelumnya dikelola Chevron, perusahaan Amerika Serikat (AS) selama 50 tahun. Pada akhir kontrak 2021 nanti Blok Rokan akan dikelola penuh oleh Pertamina.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga optimistis perolehan suara Jokowi-Ma’ruf di NTB bakal menang. “Pak Roziqi tadi bilang kalau dulu suara Pak Jokowi di NTB 27 persen akan berubah jadi 72 persen, tapi Kiai Asep yakin 80 persen,” kata Khofifah saat menyampaikan sambutan. Muhammad Roziqi adalah Ketua Umum JKSN yang mantan ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil dalam pilgub Jawa Timur.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI
Terkait keislaman Jokowi Khofifah juga melakukan testimony. Khofifah mengaku pada Kamis lalu rapat dengan Presiden Jokowi. Ternyata saat maghrib tiba-tiba ajudan presiden Jokowi menyuguhkan kurma dan air putih. “Berarti Pak Jokowi puasa Senin-Kamis,” kata Khofifah yang mengaku berbuka bersama.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Maroqit Ta’limat NTB Memben Lotin Tuan Guru Haji (TGH) Hazmi Hamzar yang dikukuhkan sebagai Ketua JKSN NTB mengaku senang dihadiri Kiai Asep dan Khofifah.
“Selama ini banyak tuan guru di sini (NTB) masih mengambang dalam pilpres. Tapi dengan hadirnya Kiai Asep dan Bu Khofifah para tuan guru sekarang sudah jelas arahnya. Selama ini mereka menunggu. Sekarang sudah 600 pesantren se-NTB menyatakan satu barisan dengan kita,” kata Hazmi Hamzar saat menyampaikan sambutan.
Anggota DPRD NTB dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan bahwa Kiai Asep jadi panduan bagi para Tuan Guru di NTB, terutama dalam pilpres. “Kiai Asep itu imam kita,” katanya. Karena itu Hazmi yang dikenal banyak jaringan itu akan langsung bergerak untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 ini.
Jumlah penduduk NTB sekitar 4,5 juta jiwa, tersebar di Lombok 3 juta jiwa, di Sumbawa 1,5 juta jiwa.
Rombongan Kiai Asep dan Khofifah kemudian silaturahim ke TGH Turmudzi Badruddin, pengasuh Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah NTB. Tuan Turmudzi sangat popular di kalangan ulama NU karena selain dekat dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga pesantrennya pernah ditempati Munas Alim Ulama NU. Di pesantren ini Kiai Asep juga memberikan pencerahan politik kepada para guru dan santri, disamping Khofifah dan Nyai Mahfudzoh Ali Ubaid, putri pendiri NU KH A Wahab Hasbullah.
Rombongan Kiai Asep dan Khofifah kemudian menuju Pondok Pesantren Al-Islahuddiny Kediri Lombok Barat. Di pesantren yang diasuh TGH Muchlis Ibrohim ini Kiai Asep dan Khofifah juga menyampaikan pidato pencerahan untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News