BLITAR, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar menyediakan lima tukang pijat tunanetra di tengah berlangsungnya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019. Kelima tukang pijat tunanetra ini merupakan tukang pijat binaan Dinas Sosial Kabupaten Blitar.
Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah mengatakan, lima tukang pijat tunanetra ini disiapkan untuk para petugas dan saksi yang merasa capek dalam rapat pleno yang digelar mulai 27-29 April 2019.
Baca Juga: Rapat Persiapan Dua Debat Paslon Bupati Blitar Deadlock, LO Mak Rini Minta Ada Catatan
"Rapat pleno dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB selama tiga hari berturut-turut. Nah, karena jadwalnya cukup padat untuk mengantisipasi saksi dan petugas yang kelelahan kami sediakan lima pijat tunanetra. Selain itu juga ada petugas medis dari dinas kesehatan yang juga kami siagakan di lokasi," jelas Imron Nafifah, Sabtu (27/4).
Menurut dia, ide menyiagakan tukang pijat tunanetra ini sebenarnya pertama kali dicetuskan Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha. Dia merasa prihatin melihat banyaknya petugas baik dari penyelenggara pemilu, Linmas, TNI dan juga Polri yang kelelahan, saat melakukan monitoring penghitungan suara di tingkat kecamatan. Bahkan ada yang jatuh sakit.
"Ide pertama dari pak Kapolres Blitar karena sebelumnya memang saat monitoring gabungan banyak ditemukan petugas yang kelelahan. Kemudian kami mendatangkan pijat tunanetra binaan Dinsos Kabupaten Blitar,"pungkas dia. (ina/ns)
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan KPU Blitar, LSI Denny JA Klaim Kredibel dan Terdaftar di Bakesbangpol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News