LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir menegaskan oganisasi kemasyarakatan (ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan pilar penting dalam membangun negeri.
Menurut Sutrisno, kedua ormas ini mempunyai komitmen yang tinggi dalam menjaga stabilitas negara dan berperan dalam pembangunan.
Baca Juga: Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN: SMK Harus Menjadi Solusi Masalah Pengangguran
"NU dengan kekuatan pesantrennya, perannya dalam bidang ekonomi harus diperkuat. Pesantren harus banyak menghasilkan wirausahawan baru yang berperan signifikan dalam menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
"Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas semakin menguat. Juga menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas sehingga mampu meningkatkan daya saing industri," kata Soetrisno saat menjadi pembicara dalam 'Dialog Bersama ketua KEIN' dengan tema menguatkan ekonomi ummat dan daya saing ekonomi lokal di Pendopo Lokatantra Pemkab Lamongan, Minggu (28/4) petang.
Oleh karena itu, kata Soetrisno, sinergi antara pesantren dan kewirausahaan menjadi penting untuk membangun ekonomi umat. Di samping tempat memperdalam ilmu agama, pesantren bagaimana pun bisa memberdayakan masyarakat menghadapi era industri ini.
"Pemerintah dan pesantren bisa bersinergi menyiapkan generasi muda, termasuk santri untuk bersaing dalam revolusi industri 4.0," kata Soetrisno.
Pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Soetrisno berharap semua pilar harus bersatu padu membangun negeri. Ia meminta semua elemen bangsa melanjutkan kerja-kerja pembangunan mewujudkan Indonesia yang maju.
"Pemilu 2019 sudah berjalan dengan damai, soal perbedaan pandangan tentang hasil Pemilu, saya minta semua pihak mengikuti prosedur yang sesuai dengan mekanisme konstitusional," kata Soetrisno.
Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli mengatakan Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mengajak dan melibatkan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah. "Terima kasih warga NU dan Muhammadiyah yang selalu mendukung pemerintah dalam pembangunan Lamongan," ujarnya.
Dikatakan Fadeli, dengan banyaknya WarLa (Warung Lamongan) yang tersebar di wilayah Lamongan, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena keberadaanya ditopang oleh BUMDes desa setempat yang dananya bersumber dari Dana Desa (DD).
"Ke depan warga Lamongan harus lebih paham soal teknologi, karena semuanya akan menggunakan IT. Bayar belanjaan tidak harus bawa uang, tapi bawa kartu kredit. Dulu e-toll kayaknya, ribet tapi sekarang menjadi mudah," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News