PACITAN, BANGSAONLINE.com - Tradisi megengan masih terus diuri-uri oleh seluruh masyarakat muslim di Pacitan. Tidak terkecuali Bupati Indartato. Setiap menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan, orang nomor satu di Pemkab Pacitan itu selalu menyelenggarakan tradisi megengan bersama masyarakat.
Kali ini megengan digelar di Kecamatan Nawangan, Kamis (2/5) sore. Indartato bersama jajaran dan unsur fokopimda, forkopimca, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum berbaur dalam hajatan megengan tersebut.
Baca Juga: Sertijab Bupati-Wabup Pacitan, Khofifah: Jatim Penyumbang Padi 18,2% Tertinggi se-Indonesia
"Tujuan megengan bagi masyarakat Jawa adalah mengenang sekaligus mendoakan para leluhur kita yang telah mendahului dipanggil Allah SWT," ujar Indartato mengawali sambutannya.
Selain itu, lanjutnya, tradisi megengan juga menjadi media pemersatu seluruh elemen masyarakat. Terlebih belum lama ini telah dilaksanakan hajatan besar beruapa pesta demokrasi pileg dan pilpres. "Megengan juga untuk mempererat tali silaturahmi dengan segenap warga," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, megengan berasal dari kata megeng yang artinya menahan. Menahan dari segala hawa nafsu, saat melangsungkan ibadah puasa di bulan suci nantinya. Dengan tradisi tersebut, diharapkan seluruh umat muslim bisa lebih mengendalikan diri dari kekuatan hawa nafsu. (yun/rev)
Baca Juga: Lantik Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kualitas SDM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News