PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kab. Pasuruan (DK3P) bersama lintas komunitas memenuhi Makam Pak Sakera menjelang Ramadhan, Ahad (5/5) malam. Tampak komunitas ojek online, Karang Taruna, Pramuka, suporter Sakeramania, Badan Promosi Pariwisata Kab. Pasuruan dan perwakilan pemerintah setempat hadir dalam acara itu.
Ketua DK3P Ki Bagong Sabdo Sinukarto menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk uri-uri tradisi Jawa yang disebut Nyadran, yakni ziarah menjelang puasa ke makam tokoh yang diidolakan atau dibanggakan.
Baca Juga: Karnival Budaya Hari Jadi ke-1095 Kabupaten Pasuruan Dimeriahkan Hanoman Raksasa
Ia berencana akan menggelar kegiatan tersebut secara rutin guna mengingatkan bahwa bahwa Pasuruan memiliki tokoh bernama Sagiman atau lebih populer dengan sebutan Pak Sakera, sosok pahlawan nasional tanpa tanda jasa.
"Dengan demikian kami mengajak kepada masyarakat supaya acara ini dijadikan agenda tahunan," jelas dia kepada BANGSAONLINE.com di lokasi makam, tepatnya di Dusun Bekacak, Kolursari, Bangil, Pasuruan (5/4).
Acara tersebut diikuti ratusan orang. Mereka menggelar doa bersama, disertai penjelasan sosok perjuangan Pak Sakera yang senantiasa membela kaum buruh yang dianiaya Kolonial Belanda.
Baca Juga: Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat
Bagong, salah satu anggota DK3P, menceritakan asal-usul Sagiman yang kemudian dipanggil dengan sebutan Sakera. Nama Sakera sendiri merupakan nama anak laki-laki Sagiman.
"Dia (Sagiman, red) bercita-cita bahwa kelak kalau punya seorang anak laki-laki akan dinamakan Sakera. Alhasil keinginan Sagiman terkabulkan, ia mempunyai anak laki-laki dan dinamai Sakera. Namun beberapa bulan kemudian, Sakera meninggal dunia saat ia masih bayi. Tradisi orang jawa kalau manggil seorang bapak yang sudah berkeluarga, panggilannya terbiasa diambil dari anak pertama. Sehingga meski Sakera sudah meninggal, Sagiman lebih akrab dipanggil Pak Sakera," ceritanya.
Dari sisi perjuangan, lanjut Bagong, Pak Sakera selalu ada di depan jika pemerintah Kolonial Belanda berlaku sewenang-wengan terhadap rakyat Pasuruan, umumnya rakyat Indonesia.
Baca Juga: Pira Pasuruan Bagikan 300 Takjil untuk Masyarakat Sekitar
Atas perjuangan Sakera itulah, DK3P berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan supaya mengusulkan gelar pahlawan nasional. "Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan supaya makam Pak Sakera ini ada perhatian khusus. Kalau bisa tidak hanya itu, tapi Pak Sakera diperjuangkan supaya mendapat gelar pahlawan," pungkas Bagong. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News