JAKARTA(BangsaOnline) Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla
mengatakan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat dibutuhkan
untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Dia tak menampik Managing Director
(Direktur Pelaksana) Bank Dunia tersebut masuk sebagai kandidat menteri dalam
kabinet yang dibentuknya bersama presiden terpilih Joko Widodo.
"Dia tokoh ekonomi yang baik dan punya pengalaman. Di dunia, Sri Mulyani
masuk di antara 10-20 wanita berpengaruh," kata JK di kediamannya, Jakarta
Selatan, Rabu, 14 Oktober 2014.
Baca Juga: Sejarah Pesantren Dibelokkan, Menag: Pesantren Harus Jadi Tuan Rumah di Republik Ini
JK mengaku telah melobi Sri untuk posisi Menteri Koordinator Perekonomian. Namun belakangan, muncul penolakan sejumlah pihak lantaran Sri disebut-sebut sebagai dalang kasus Bank Century. Kasus ini menjerat mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya sebagai tersangka korupsi. Selain itu Sri juga dianggap sebagai tokoh ekonomi yang berorientasi pada neo liberal yang bertentangan dengan visi misi Jokowi yang mencanangkan pemerintahan yang berdasar pada ajaran Bung Karno Trisakti. Yaitu berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Awalnya, JK mempertimbangkan penolakan sejumlah pihak kepada Sri. Namun kini,
dia berujar, "Siapa lagi yang tidak pro dan kontra di negeri ini."
Hubungan Sri dengan JK sempat tegang sehubungan dengan kasus Bank Century. Sri
pernah menyatakan telah mengirim pesan singkat kepada JK terkait dengan
pengucuran dana talangan Bank Century. Namun hal ini berbeda dengan pernyataan
JK. Saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Mei lalu, JK menyatakan
tidak pernah menerima pesan singkat yang dikirimkan Sri.
Selain Sri, sejumlah nama mencuat sebagai calon menteri ekonomi di kabinet
pemerintahan Jokowi-JK. Di antaranya adalah Wakil Menteri Keuangan Bambang
Permadi Soemantri Brodjonegoro serta Gubernur Bank Indonesia Agus Dermawan
Martowardojo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News