Masjid Namira di Lamongan Jadi Lokasi Favorit untuk Ngabuburit

Masjid Namira di Lamongan Jadi Lokasi Favorit untuk Ngabuburit Suasana Masjid Namira di Joto Sanur Lamongan menjelang sore.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Saat Ramadan, Masjid Namira di yang bernuansa Mekkah dan Madinah, setiap hari tak pernah sepi dari kunjungan para jemaah. Pada bulan puasa seperti saat ini, kunjungan para jemaah dari luar Kota hingga luar Jawa membludak.

Mulai pukul 16.00 WIB, jemaah luar daerah berdatangan dengan berombongan. Bahkan masyarakat juga menjadikan masjid Namira sebagai destinasi wisata baru, selain untuk ngabuburit menunggu saatnya berbuka puasa.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Sebelum tiba adzan Maghrib, para jemaah yang datang lebih awal ada yang mengisi waktu dengan santai duduk di teras dan di dalam masjid. Sebagian lainnya di pelataran yang begitu luas sembari memandangi keindahan suasana dan bangunan mesjid.

Ada juga yang berswafoto dengan latar belakang bangunan mesjid dan persawahan di lingkungan kanan kiri masjid. Tak sedikit jemaah yang mengisi waktu dengan membaca Al-quran dalam masjid.

Jemaah betah dalam masjid, AC gantung raksasa yang tak pernah off menjadikan para jamaah senang bertahan dalam masjid. Karpet tebal, aroma parfum Surati yang diketahui selama ini dipakai di Masjidil Haram selalu menyembul wangi dari karpet yang digelar di atas lantai mesjid.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Suasana akan berubah saat setengah jam menjelang Adzan Maghrib diperdengarkan bacaan ayat suci Al-quran rekaman dari seorang qori' dari Mekkah.

Jemaah yang datang dan konsentrasi di lokasi masjid tak perlu bingung mencari makanan untuk berbuka puasa. Bahkan tidak perlu membawa bekal dari rumah untuk persiapan buat berbuka. Karena berapa pun jumlah jemaah yang datang akan mendapatkan jatah takjil dan makan dari panitia Yayasan Mesjid Namira.

Tidak ada kamus jemaah yang tidak kebagian makanan berbuka. "Kalau ada kurangnya, kami langsung mendatangkan para penjual sego boranan terdekat," ungkap Wakil Ketua Yayasan Mesjid Namira, Ahrian Saifi didampingi Takmir Masjid, Waras Wibisono, Rabu (15/5).

Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan

Selama Ramadan tahun ini, jumlah jamaah yang ikut berbuka bersama rata-rata setiap hari 2.000 orang jamaah. Untuk hari libur, seperti Sabtu dan Minggu atau libur tanggal merah bahkan lebih dari 2.000 orang. "Kalau hari libur bisa mencapai 2.250 sampai 2.500 orang jamaah," ungkap Ahrian. (qom/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO